Boris Johnson Mulai Kerja Hari Ini, Dihadapkan Pro Kontra Pembukaan Sekolah dan Bisnis di Inggris
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Senin (27/4/2020) ini mulai kembali memerintah Inggris.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Ada sejumlah perbedaan pendapat di antara pejabat terkait masalah ini.
Dia juga menyarankan kepada bisnis yang akan dibuka agar mencontoh cara mengaplikasikan jarak sosial di toko-toko penting yang selama ini terus beroperasi.
"Ada beberapa tindakan (pencegahan virus) yang dilakukan perusahaan."
"Jika kamu pikir cara-cara itu sudah dilakukan bisnis penting yang terus dibuka, maka bisa juga hal ini dilakukan bisnis tidak penting yang akan kembali beroperasi nanti," kata Raab.
Raab tidak ingin pelonggaran lockdown mengurangi langkah penyebaran Covid-19.
Menurutnya, menjaga jarak sosial harus menjadi kebiasaan yang baru.
Dia menegaskan agar negara sebaik mungkin menghindari resiko puncak infeksi ke dua yang bisa merusak ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Sementara itu sebelum kembali ke mejanya, Johnson sempat melakukan telekonferensi bersama sejumlah pejabat untuk mendengarkan perkembangan terkini.
Raab mengatakan, Johnson akan kembali memerintah dan dia bersiap untuk pergi.
Sudah lebih dari sebulan Inggris menjalani lockdown, kuncian nasional yang dimulai 23 Maret silam akan kembali ditinjau pada 7 Mei mendatang.
Jauh sebelum ini, Johnson dikecam karena dinilai tidak serius menanggapi wabah saat awal kemunculannya di Inggris.
Pemerintah juga banyak diprotes karena kurangnya tes swab dan APD bagi paramedis.
Menjawab hal itu, Sekretaris Kesehatan Matt Hancock minggu lalu mengumumkan rekrutmen 18.000 sukarelawan untuk melacak kasus Covid-19.
Hingga Senin (27/4/2020), jumlah kasus infeksi di negara ini adalah 152.840 dan angka kematiannya masih sama dengan Minggu lalu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)