Dapat Ancaman, Gubernur Okayama Jepang Batalkan Rencana Pengukuran Suhu di Rest Area Jalan Tol
Namun upaya tersebut dapat tentangan keras dari masyarakat Jepang dengan adanya ancaman per telepon kepada stafnya, sehingga rencana akhirnya dibatal
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Okayama Jepang Ryuuta Ibaragi (53) akhirnya membatalkan rencananya untuk melakukan pengukuran suhu panas badan para pengendara di Rest Area Seto dari jalan tol Sanyo memasuki Okayama karena ada ancaman telepon kepada stafnya.
"Kami sebenarnya ingin melakukan pengukuran suhu badan karena untuk mencegah penyebaran virus corona baru," papar Ibaragi dalam jumpa pers Selasa ini (28/4/2020).
Namun upaya tersebut dapat tentangan keras dari masyarakat Jepang dengan adanya ancaman per telepon kepada stafnya, sehingga rencana akhirnya dibatalkan.
Upaya penggunaan termometer untuk mengetes suhu badan para pengemudi untuk mengurangi jumlah orang yang pulang dan bertamasya selama liburan panjang nantinya.
Baca: Kasus Penipuan di Tengah Pandemi Corona Meningkat, Lansia di Jepang Tertipu 2,95 Juta Yen
Gubernur Ibaraki berulang kali mengirimkan pesan keras yang menolak untuk mengunjungi Kansai dan daerah lain di mana penyebaran infeksi berlanjut, menyatakan pada konferensi pers bulan ini bahwa ia sebenarnya menyesal telah pergi ke tempat yang buruk (Red. : tanpa menyebut nama daerah tetangganya).
"Saya ingin sekali untuk menghentikan penyebaran infeksi, tetapi saya takut banyak orang merasa tidak nyaman karena ekspresi saya mungkin tidak baik," tambahnya.
Sebagai alternatif, pemda mengumumkan kebijakan mewajibkan perusahaan jalan raya tol tersbeut untuk menutup simpang susun yang sering digunakan arus wisatawan.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com