Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Covid-19, 5.000 Karyawan Scandinavian Airlines Terkena PHK

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu akan dilakukan terhadap 1.900 karyawan full time di Swedia, 1.300 di Norwegia dan 1.700 di Denmark

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Imbas Covid-19, 5.000 Karyawan Scandinavian Airlines Terkena PHK
Sputnik News
Scandinavian Airlines 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SOLNA - Scandinavian Airlines (SAS) kini hanya melayani rute perjalanan domestik terbatas di Norwegia dan Swedia, karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).

Maskapai terbesar Skandinavia ini memang telah mengalihkan 180 pesawatnya yang melayani 90 rute, termasuk internasional, menjadi rute domestik saja.




Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (29/4/2020), Manajemen SAS mengatakan pada Selasa kemarin bahwa perusahaan tersebut akan mengurangi tenaga kerja full time-nya sebanyak 5.000 posisi.

Hal ini dipicu pandemi corona serta dampaknya pada aktivitas lalu lintas udara, karena tiap negara telah menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca: Enggak Bisa Mudik, #DiRumahBisaTerhubung dengan Orang Tersayang lewat Cara Ini

Baca: Dibuka Menguat, Rupiah di Pasar Spot ke Level Rp 15.377 per Dolar AS

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu akan dilakukan terhadap 1.900 karyawan full time di Swedia, 1.300 di Norwegia dan 1.700 di Denmark.

Seperti yang disampaikan CEO SAS Rickard Gustafson dalam pernyataan resminya.

BERITA TERKAIT

"Covid-19 telah memaksa SAS untuk menghadapi kenyataan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak ini diprediksi berlangsung tidak hanya dalam beberapa bulan mendatang, namun juga selama beberapa tahun ke depan," kata Gustafson.

Menurutnya, perusahaan saat ini tengah berupaya mempertahankan ambisinya untuk menjadi maskapai penerbangan terkemuka di Skandinavia.

Selain itu, ia menekankan bahwa SAS memiliki peran utama sebagai penunjang infrastruktur Skandinavia, karena menjadi penjamin konektivitas nasional dan internasional.

"Untuk melanjutkan fungsi sosial yang penting ini, kita perlu menyesuaikan basis biaya kita dengan kondisi yang ada," jelas Gustafson.

Ia pun berjanji untuk bekerja sama secara intensif dengan perwakilan serikat pekerja dan pihak lainnya untuk mengidentifikasi solusi, sehingga dapat meminimalisir angka karyawan yang terkena PHK.

Gustafson juga berjanji untuk segera meningkatkan operasional jika kondisi mulai pulih.

Dalam kerangka pembatasan yang terjadi saat ini, maskapai terbesar Skandinavia itu menyatakan bahwa harapan kini hanya berfokus pada aktivitas terbatas selama musim panas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas