Gedung Putih Halangi Ahli Penyakit Top, Anthony Fauci untuk Bersaksi di Sidang DPR Perihal Corona
Gedung Putih memblokir ahli penyakit menular di AS, Anthony Fauci untuk bersaksi di sidang DPR tentang tanggapan pada virus corona, pekan depan ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Jumlah ini berdasarkan catatan Worldometers pada Sabtu (2/5/2020).
Sementara itu, di atas dengar pendapat komite reguler di DPR, Demokrat juga membentuk komite terpilih untuk memantau bagaimana administrasi mengimplementasikan serangkaian paket stimulus yang dilancarkan pemerintah.
Diketahui dana stimulus yang dianggarkan pemerintah belum pernah dilakukan sebelumnya dan nilainya lebih dari USD 2,5 triliun dari pengeluara federal.
Administrasi Trump menyetujui pembentukan tim pengawasan terpisah sebagai bagian dari rencana penyelamatan senilai USD 2 triliun yang disahkan pada Maret.
Tapi Trump justru mengganti inspektur jenderal pengawasan administrasi itu.
Fauci adalah pejabat pemerintahan yang sudah lama namun kehadirannya sangat dirasakan publik AS karena memberikan keterangan sesuai sains.
Berbeda dengan seorang presiden yang seringkali membuat pernyataan aneh sampai dinilai menyesatkan selama konferensi pers harian di Gedung Putih.
Terlihat pada aksi Trump yang me-retweet salah satu status pengguna Twitter yang menulis '#FireFauci'.
Hal ini dilakukan Trump setelah Fauci mengatakan bahwa Amerika Serikat jelas bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa jika bergerak lebih cepat dalam menanganinya.
Baca: BREAKING NEWS - Tambah 292 Kasus Baru, Pasien Positif Corona di Indonesia jadi 10.843
Fauci lalu bergabung dengan Trump pada konferensi pers harian untuk mengatakan bahwa dia memakai diksi yang salah pernyataannya yang lalu.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan CNBC atau Change Research pada bulan lalu, Fauci dinyatakan menjadi orang paling dipercaya untuk bicara masalah pandemi.
Di enam negara bagian yakni Arizona, Florida, Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin sebanyak 76 persen responden mengatakan bahwa mereka sangat mempercayai Fauci.
Ada yang mengatakan sangat percaya atau cukup percaya kepada Fauci untuk memutuskan kapan ekonomi akan dibuka kembali.
Sangat berbanding jauh dengan 24 persen suara yang tidak percaya dengan Fauci.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)