Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelari Pembawa Obor Olimpiade Jepang Tewas Terbakar di Tokonya, Diduga Bunuh Diri

Akibat pengaruh virus corona baru, dan bisnis tokonya yang merosot tajam membuat ketua lingkungan pedagang berusaha membantu dengan meminta pinjaman.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelari Pembawa Obor Olimpiade Jepang Tewas Terbakar di Tokonya, Diduga Bunuh Diri
Foto NHK
Bagian depan Toko Tonkatsu yang terbakar di daerah Nerima Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pemilik toko Tonkatsu di daerah Nerima Tokyo Jepang 30 April lalu meninggal dunia diduga bunuh diri setelah kehidupan dan bisnisnya mengalami kesulitan di masa darurat pandemi Corona saat ini.

"Kemungkinan pemilik toko tonkatsu itu membakar diri di dalam tokonya. Bukti tubuhnya berlumur minyak saat ditemukan petugas, korban dibawa ke rumah sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (2/5/2020).

Pria berusia 54 tahun itu terpilih sebagai pembawa obor Olimpiade Tokyo, tetapi ditunda ke musim panas tahun 2021.

Akibat pengaruh virus corona baru, dan bisnis tokonya yang merosot tajam membuat ketua lingkungan pedagang sekitar berusaha membantu dengan meminta pinjaman dari pemda setempat.

Bagian depan Toko Tonkatsu yang terbakar di daerah Nerima Tokyo.
Bagian depan Toko Tonkatsu yang terbakar di daerah Nerima Tokyo. (Foto NHK)

Namun di hari yang sama 30 April terjadi kebakaran dan pria pemilik toko itu meninggal dunia.

Departemen Kepolisian Metropolitan memeriksa situasi di TKP tersebut dan menemukan bahwa mayat itu memiliki bukti berlumuran minyak.

Namun tidak ada surat wasiat yang ditemukan.

BERITA REKOMENDASI

Kebahagiaan pemilik toko terlihat dengan menuliskannya di situs internetnya "Saya terpilih sebagai pelari pembawa obor Olimpiade dan mohon kerja sama semua orang mendukung hal ini."

Baca: Nagita Istighfar Rafathar Sembunyikan Benda Mahal ini di Lemarinya, Lala: Ini Belum Terbongkar Semua

Toko dikontrak dari tanggal 13 April lalu, tetapi akibat deklarasi darurat nasional Jepang, mulai 14 April sudah meliburkan diri dan keuangan semakin sulit.

Dia pun diketahui pesimis akan usahanya ke depan.

"Penjaga toko yang telah meninggal itu cerdas, hobi maraton, dan diputuskan untuk menjadi pembawa obor Olimpiade Tokyo. Saya mendengar bahwa penjualan toko tertekan karena pengaruh virus corona, dan saya tertekan. Saya minta maaf," kata seorang lelaki berusia 78 tahun, ketua asosiasi lingkungan.

Tonkatsu adalah hidangan Jepang yang terdiri dari sayatan daging babi yang digoreng dengan tepung.

Baca: Pemerintah Jepang Kirim Pesan Darurat Via Email di Ponsel, Cegah Warga ke Luar Rumah


Daging babi bagian belakang dipotong menjadi irisan setebal 2 hingga 3 sentimeter, dilapisi dengan panko (remah roti), digoreng dengan minyak, dan kemudian disajikan dengan Japanese Worcestershire saus, nasi, dan salad sayuran (terutama kubis).

Dua jenis utama adalah fillet dan loin. Tonkatsu sering disajikan dengan kol parut, atau di atas nasi (menjadikannya hidangan donburi, yang disebut Katsudon).

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas