Gempa 5,5 SR Guncang Puerto Riko, Rubuhkan Dinding Bangunan di Tengah Lockdown Virus Corona
Di tengah lockdown virus corona, negara bagian AS Puerto Rico harus menghadapi guncangan gempa dengan kekuatan 5,5.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 5,5 SR mengguncang selatan Puerto Riko pada Sabtu, (2/5/2020).
Secara singkat gempa tersebut merobohkan beberapa bangunan.
Setidaknya 50 keluarga di sebuah pulau terpaksa direlokasi.
Lebih lanjut, tidak ada laporan langsung tentang korban.
Mengutip dari Bloomberg, Sabtu (2/5/2020), Survei Geologi AS mengatakan, gempa itu melanda pada kedalaman 15.000.
Baca: Akibat Gempa, Puluhan Rumah Rusak di Tapanuli Selatan
Baca: Info BMKG: Gempa Bumi M 5,5 Guncang Alor NTT Kamis (2/4/2020) Pagi, Tak Berpotensi Tsunami
Sebelumnya, sekira 9,6 mil (sembilan kilometer) di dekat kota Ponce dan kota-kota Guanica dan Guayanilla, ratusan rumah hancurkan oleh gempa pada awal Januari 2020.
Gempa yang terjadi Januari kemarin dilaporkan telah menewaskan satu orang dan menyebabkan kerusakan jutaan dolar.
Gempa 5,5 Rubuhkan Dinding di Tengah Lockdown
Gempa dengan kekuatan 5,5 merubuhkan dinding bangunan.
Barang-barang di rak supermarket terlempar.
Gempa juga menyebabkan balkon lantai dua runtuh di kota pantai selatan Ponce.
Bencana alam ini terjadi di tengah lockdown selama dua bulan.
Diketahui, goncangan gempa terjadi hanya beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan lonjakan terbesar dalam kasus Covif-19, sejak yang pertama dilaporkan pada bulan Maret di wilayah AS.
"Ini adalah krisis di atas krisis lain," kata Sekretaris Kesehatan Lorenzo González.
Sebagian besar kerusakan dilaporkan di Ponce.
Para pejabat masih berkeliling lingkungan untuk menilai kerusakan.
Sedangkan kru penyelamat menyebar di seluruh wilayah.
"Sudah waktunya menangis jika Anda harus menangis," kata Walikota Ponce María Meléndez.
"Kami manusia biasa," tambahnya.
50 Keluarga Tidak Ditempatkan di Penampungan
Gubernur Wanda Vázquez mengatakan 50 keluarga yang harus pindah dan tidak akan ditempatkan di penampungan.
Hal ini dilakukan lantaran adanya kekhawatiran penularan virus corona.
Vazquez juga mendesak warga Puerto Rico untuk tinggal di rumah.
Bahkan jika mereka ingin pergi ke wilayah selatan pulau itu untuk membantu mereka yang terkena dampak dan mendistribusikan makanan.
"Kami menghadapi situasi darurat, tetapi kami tidak bisa melupakan bahwa yang paling mematikan yang kami miliki adalah Covid-19," katanya.
Ia mendesak orang untuk memakai masker dan peralatan pelindung lainnya jika mereka harus evakuasi bangunan yang rusak.
"Jika kita melupakan ini, hasilnya akan menjadi lebih buruk," tegasnya.
Lima dari 10 Orang Tetap Berada di Penampungan Sejak Januari 2020
Sementara itu, di Guánica, Walikota Santos Seda mengatakan kepada The Associated Press bahwa sejauh ini tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan.
Tetapi, dia mencatat antara lima hingga 10 orang tetap berada di penampungan sejak gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang melanda pada Januari 2020 lalu.
“Semua orang baik-baik saja,” katanya.
"Infrastrukturnya sudah lemah," terangnya.
Beberapa gempa susulan menghantam wilayah selatan Puerto Rico, termasuk yang berkekuatan 4,9.
Víctor Huérfano, direktur Seismic Network Puerto Rico, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa walaupun dapat dimengerti banyak orang takut dan terkejut dengan gempa bumi terbaru.
Ini bukan hal yang aneh mengingat aktivitas seismik yang dimulai di wilayah tersebut pada akhir Desember 2019 kemarin.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.