Rumah Sakit di Shanghai Gelar Pernikahan Massal untuk Para Perawat yang Telah Berjuang Lawan Corona
Pihak rumah sakit menyelenggarakan pernikahan massal pada Jumat (1/5/2020) untuk memperingati cinta dan kontribusi tanpa pamrih mereka selama pandemi
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Pandemi virus corona telah menginfeksi 212 negara di dunia hingga hari ini, Minggu (3/5/2020).
Dampak yang ditimbulkan beragam, termasuk banyaknya rencana pernikahan yang harus ditunda.
Salah satunya pasangan Wu Xianbing dan Chen Mei.
Mereka terpaksa menunda pernikahan lantaran Chen harus bekerja melawan corona sebagai garda terdepan.
Chen merupakan seorang perawat dari Rumah Sakit Renji, yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Shanghai Jiao Tong.
Baca: Tenaga Medis Layak Disebut Pahlawan, Hentikan Stigma Pada Dokter dan Perawat Covid-19
Baca: Peneliti Shanghai dan New York: Virus Covid-19 Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh Seperti HIV

Ia mendaftar sebagai tim medis darurat untuk membantu Wuhan, tempat asal virus corona merebak.
"Kami tahu ini sulit tetapi itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan," kata Chen dikutip dari Asia One.
Chen telah menyelesaikan karantina 14 hari dan dinyatakan negatif setelah kembali ke Shanghai pada pertengahan April lalu.
Tak hanya Chen dan Wu, setidaknya ada sembilan pasangan lainnya, calon pengantin wanita dari Rumah Sakit Renji, yang menunda pernikahan mereka.
Karena itu, pihak rumah sakit menyelenggarakan pernikahan massal pada Jumat (1/5/2020) untuk memperingati cinta dan kontribusi tanpa pamrih mereka selama waktu khusus ini.
Pernikahan diadakan di Waldorf Astoria Shanghai di Bund, upacara kolektif, dihiasi dengan pita dan karangan bunga.
Acara hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan teman-teman para mempelai, karena masih harus menerapkan social distancing.
"Hampir tiga bulan lalu, para pengantin wanita mengenakan seragam perawat putih alih-alih kerudung pengantin putih."
"Sekarang mereka sudah kembali dengan selamat, sangat penting bagi kami untuk mengadakan upacara untuk mereka," kata Xia Qiang, kepala Partai Rumah Sakit Renji.