Sederet Perlakuan Tak Manusiawi Kapal China pada ABK Indonesia, Gaji Cuma 100 Ribu per Bulan
Sederet pengakuan ABK Indonesia yang dieksploitasi oleh kapal China hingga jenazah dibuang ke laut.
Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNNEWS.COM - Sederet pengakuan ABK Indonesia yang dieksploitasi oleh kapal China hingga jenazah dibuang ke laut.
Viral kekejaman yang dialami Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia oleh kapal China yang diberitakan Korea Selatan, kerja berdiri 30 jam, gaji Rp 1,7 juta setahun.
Kasus eksploitasi ABK oleh kapal China viral dan menggegerkan Indonesia setelah diberitakan oleh media Korea Selatan MBC.
Media MBC mendapatkan langsung cuplikan video dan laporan adanya eksploitasi ABK oleh kapal China.
Media Korea Selatan, MNC News, melaporkan praktik eksploitasi anak buah kapal ( ABK) asal Indonesia yang bekerja di atas kapal nelayan ikan China. Stasiun televisi tersebut bahkan menyebut kondisi lingkungan kerja para WNI tersebut bak perbudakan.
• Korban Pembantaian KM Mina Sejati Dihabisi saat Kondisi Tak Berdaya, ABK Tewas Sempat Lompat ke Laut
• ABK Meninggal di Kapal, Jasadnya Dibuang ke Laut, Keluarga: Kami Sangat Ingin Melihat Jenazah
Dalam cuplikan video pemberitaan MBC seperti dilihat pada Kamis (7/5/2020), sejumlah ABK dengan wajah diburamkan dan suara disamarkan, mengaku harus bekerja selama 30 jam sehari berdiri untuk menangkap ikan.
Istirahat yang diberikan kepada ABK juga sangat minim.
Waktu istirahat hanya diberikan setiap 6 jam sekali, tepatnya saat jam istirahat makan.
Salah satu ABK yang dirahasiakan namanya mengungkapkan, para ABK ini hanya menerima gaji sebesar 120 dollar AS per bulannya atau Rp 1,8 juta (kurs Rp 15.000).
Penyiar memaparkan bahwa setiap staf kapal bekerja di lingkungan yang mirip dengan perbudakan.