Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengangguran di AS Meningkat Jadi 33,3 Juta Sejak Dimulainya Pandemi Corona

sebanyak 3,2 juta orang Amerika tengah berupaya mencari tunjangan khusus pengangguran pada pekan lalu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengangguran di AS Meningkat Jadi 33,3 Juta Sejak Dimulainya Pandemi Corona
Mandel NGAN / AFP
(Ilustrasi Amerika Serikat Minta Tanggung Jawab China) Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Tingkat pengangguran yang dimiliki data resminya di Amerika Serikat (AS) mencapai 4,4 persen pada periode Maret lalu.

Angka ini mendekati level terendah selama 50 tahun terakhir.

Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (9/5/2020), para ekonom bahkan memperkirakan angka itu bisa terus meningkat hingga 20 persen, level yang tidak pernah terjadi sejak Depresi Hebat pada 1930-an.

Baca: Gejala Virus Corona yang Tak Biasa Dirasakan Pasien: Ruam Kaki hingga Kesemutan

Lebih lanjut, sebanyak 3,2 juta orang Amerika tengah berupaya mencari tunjangan khusus pengangguran pada pekan lalu.

Hal itu karena pandemi virus corona (Covid-19) ini terus berdampak pada perekonomian AS.

Ini mendorong peningkatan jumlah total hilangnya pekerjaan menjadi 33,3 juta sejak pemerintah AS memberlakukan sistem penguncian (lockdown) pada pertengahan Maret lalu.

Baca: Baru Sehari di Penjara, Begini Penampilan Drastis YouTuber Ferdian Paleka Botak Plontos

Jumlah klaim baru yang dilaporkan setiap pekannya oleh Departemen Tenaga Kerja AS telah menurun sejak mencapai puncaknya pada Maret 2020, yakni 6,9 juta.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, jumlah warga yang mengharapkan bantuan sosial dari pemerintah AS pun terus meningkat.

Beberapa negara bagian pun mulai mempertimbangkan langkah baru untuk mulai membuka kembali lockdown.

Baca: Aktor Adi Kurdi Meninggal Bukan Karena Virus Corona

Ketua Ekonom AS di Capital Economics, Paul Ashworth mengatakan lonjakan angka pengangguran ini menunjukkan bahwa hanya sedikit orang yang akan kembali ke pekerjaannya saat pandemi ini selesai.

Perusahaan seperti Uber, Airbnb, dan Lyft merupakan sejumlah bisnis yang telah memecat karyawannya dalam beberapa pekan terakhir.

Hal itu karena sistem lockdown telah berdampak besar pada industri travel.

Baca: Bertambah 12 Orang, Pegawai Pabrik Rokok di Surabaya Positif Corona Jadi 77

Sementara itu, sektor lainnya yang sangat terdampak adalah industri jasa, layanan administrasi serta praktik medis tertentu.

Menanggapi krisis ini, pemerintah AS pun memperluas definisi tentang siapa saja yang akan mendapatkan tunjangan pengangguran.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas