Peneliti Hong Kong Ungkap Pasien Covid-19 Gejala Ringan Pulih Lebih Cepat dengan 3 Obat Antivirus
Para peneliti di Hong Kong membandingkan mereka yang diberi obat kombinasi dengan kelompok kontrol yang hanya diberi lopinavir-ritonavir .
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti di Hong Kong telah menemukan bahwa pasien yang menderita penyakit ringan yang disebabkan oleh virus corona pulih lebih cepat jika diobati dengan tiga antivirus, segera setelah gejala muncul.
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, percobaan kecil ini melibatkan 127 pasien.
Para peneliti membandingkan mereka yang diberi obat kombinasi, terdiri dari terapi anti-HIV lopinavir-ritonavir, obat hepatitis ribavirin dan beberapa pengobatan sclerosis interferon-beta dengan kelompok kontrol yang hanya diberi lopinavir-ritonavir .
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada hari Jumat, menunjukkan bahwa, rata-rata, orang yang mendapat obat tiga kali lipat mencapai titik tidak ada virus yang terdeteksi lima hari lebih awal.
Hasil tersebut dibandingkan dengan mereka yang berada dalam kelompok kontrol pada tujuh hari versus 12 hari.
Baca: Ilmuwan Hong Kong Sebut China Miliki Kasus Corona Empat Kali Lebih Banyak Dibanding yang Dilaporkan
Baca: Manajer Bar di Hong Kong Dipenjara 2 Bulan karena Langgar Aturan Jarak Sosial
Kwok- Yung Yuen, seorang profesor di Universitas Hong Kong yang terlibat dalam penelitian ini angkat bicara.
"Percobaan kami menunjukkan bahwa pengobatan dini Covid-19 ringan hingga sedang dengan kombinasi tiga kombinasi obat antivirus, dapat dengan cepat menekan jumlah virus dalam tubuh pasien," katanya.
"(Selain itu juga) meredakan gejala, dan mengurangi risiko pada petugas layanan kesehatan," tambahnya.
Dia mengatakan, ada risiko rendah bagi petugas layanan kesehatan untuk tertulat virus, yaitu ketika virus terdeteksi dan berpotensi menular.
Penelitian ini dilakukan antara 10 Februari dan 20 Maret 2020 di Hong Kong.
Di mana setiap orang yang dinyatakan positif Covid-19 dirawat di rumah sakit.
Para penulis mengakui beberapa batasan dengan uji coba, termasuk bahwa itu adalah "label terbuka".
Orang tahu obat mana yang mereka pakai dan tidak ada plasebo.
Dalam uji coba, semua pasien menerima perawatan rumah sakit standar sesuai kebutuhan.