Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Saat momen Idul Fitri semakin dekat, kalangan muslim di Inggris dibombardir pesan-pesan dari pemerintah untuk merayakan hari raya di rumah.

Selain itu, para muslim di negeri Britania Raya tersebut juga harus tetap memperhatikan pemberlakuan kebijakan jarak sosial (social distancing) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (23/5/2020), pengguna media sosial pun menyatakan kekecewaan mereka, beberapa di antaranya menunjukkan artikel yang menyoroti perlunya penerapan sistem beraktivitas dari rumah.

Seperti yang disampaikan seorang aktivis politik muda dari London timur, Hasan Patel, dalam akun Twitter-nya.

Baca: Brebes Mulai Dilirik Donald Trump? Begini Ceritanya

"Jadi ada selebritas Muslim yang diwawancarai, 'yang mendesak kami untuk tinggal di rumah saja saat perayaan Idul Fitri'. Namun saya masih belum melihat adanya kecaman yang sama terhadap keramaian yang terjadi di pantai yang sibuk pada pekan ini. Mengapa kami diperlakukan berbeda?," cuit Patel.

Sementara yang lainnya melihat sebuah postingan di laman Facebook yang disponsori oleh pemerintah Inggris dan berisi tulisan 'Rayakan Idul Fitri di rumah dan kendalikan virus corona'.

Banyak netizen yang mempertanyakan apakah pemerintah telah melakukan kampanye serupa untuk momen Victory in Europe Day (VE Day) yang jatuh tiap 8 Mei.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 3,4 juta warga Muslim di Inggris.

Mereka telah dipuji selama pandemi ini karena upaya amal yang dilakukan, serta banyak di antara mereka yang bekerja di garis terdepan dalm menghadapi krisis corona.

Pada hari Jumat lalu, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) mengirimkan pesan singkat kepada warga Inggris.

Baca: Soroti Prank Sampah hingga Lelang Keperawanan, Penyitas Covid-19: Prihatin, Bukan Masyarakat Cerdas

"Pesan Idul Fitri kepada semua pasien kami, jika anda merayakannya pada akhir pekan ini, ingatlah untuk tetap berada di rumah dan patuhi social distancing. Ini akan menghentikan penyebaran corona dan melindungi mereka yang rentan," tulis pesan dari NHS.

Umat ​​Islam di Inggris telah menghentikan sementara ibadahnya di masjid dan mengorbankan pertemuan serta kegiatan sosial selama bulan ramadan ini.

Mereka mematuhi aturan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan di rumah saja selama masa pandemi, termasuk ketika memasuki bulan suci ramadan yang berlangsung selama satu bulan dan biasanya menyatukan banyak orang dalam ikatan silaturahmi.