TRIBUNNEWS.COM - Pegulat pro Jepang sekaligus bintang Terrace House Netflix Hana Kimura meninggal pada usia 22 tahun.

Kematiannya dikonfirmasi oleh Stardom Wrestling yang merupakan promotor pegulat wanita di Jepang.

"Tolong hormati dan beri waktu. Simpan pikiran dan doa Anda bersama keluarga dan teman-temannya," kata stardom dalam Twitter yang dikutip Tribunnews dari BBC.

Sementar itu, Deadline melaporkan tidak ada laporan penyebab kematian yang diberikan.

Sebagai catatan, Terrace House adalah serial realiti-show Jepang yang memasuki tahun ke-5.

Belum lama ini acara tersebut melanjutkan penayangan setelah produksi ditutup oleh pandemi global.

Baca: Ini Postingan Terakhir Pegulat Berdarah Indonesia Hana Kimura Sebelum Bunuh Diri

Baca: Ucapan Belasungkawa Meninggalnya Hana Kimura, dari Pegulat UFC hingga Smack Down

Unggahan Instagram Hana Kimura

Lebih jauh, unggahan terakhir di Instagram Hana Kimur menunjukkan potret dirinya dengan seekor kucing.

Dalam unggahan tersebut, Hana Kimura menulliskan 'selamat tinggal'.

Pada Jumat sebelumnya, Hana Kimura mengunggah cuitan Twitter yang berisi pesan 'aneh'.

"Aku tidak ingin menjadi manusia lagi. Itu adalah kehidupan di mana aku ingin dicintai. Terima kasih semuanya, aku mencintaimu. Sampai jumpa," tulis Hana Kimura.

Gelar Pertama Hana Kimura

Secara terpisah, Hana Kimura memenangkan gelar pertamanya JWP Junior pada 2016 lalu.

Hana Kimura kemudian bergabung dengan Stardom pada 2019 kemarin.

Ibunya, Kyoko Kimura juga dikenal sebagai pegulat wanita terkenal.

Diduga Alami Cyber-Bullying

Masih mengutip BBC, Hana Kimura diduga menjadi target ratusan tweet dari penggemar dan menerima kritik setiap hari.

Para berita kematiannya, penggemar dan tokoh bidang terkait berbicara tentang menetang cyber-bullying dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

"Saya benar-benar sedih melihat betapa kejamnya orang di media sosial," ungkap Impact World Champion Tessa Blanchard melalui Twitter.

"Merupakan kehormatan luar biasa mengenal Hana Kimura. Dia adalah gadis yang luar biasa dengan jiwa yang paling baik hati dan hasrat serta etos kerja," tambahnya.

Sementara itu, seorang jurnalis gulat memberikan tanggapannya terkait cyber bullying yang diduga dialami Hana Kimura.

"Saya berharap ini berfungsi sebagai pengingat, interaksi di media sosial dapat memiliki efek serius pada kesehatan mental siapa pun, tidak peduli siapa mereka," tulis jurnasil gulat Adam Pacitti yang dikutip dari BBC.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)