Erdogan Bahas Perang Lawan Virus Corona dengan Jokowi dan Presiden Aljazair
Presiden Turki Bahas Perang Lawan Virus Corona dengan Jokowi dan Pemimpin Aljazair
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan membahas perang melawan virus corona dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune melalui sambungan telepon.
Terkait kabar ini, Direktorat Komunikasi Turki mengatakan, para pemimpin tersebut bertukar salam Idul Fitri 2020.
Dikutip Tribunnews dari Anadolu Agency, Erdogan dan Jokowi kemudian membahas perjuangan melawan Covid-19.
Selain itu, mereka juga menyingung soal langkah-langkah untuk memperkuat hubungan bilateral Turki dan Indonesia.
Sementara itu, dalam sambungan telepon, Erdogan dan Tebboune juga membahas hal yang serupa.
Lebih jauh, sejak pertama kali muncul di China pada Desember 2019 lalu, virus corona telah menyebar hingga lebih dari 200 negara.
Baca: Juru Bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan: Turki Harus Beradaptasi dengan New Normal
Baca: Penduduk di 81 Provinsi di Turki Dilarang Tinggalkan Rumah 3 hari selama Libur Lebaran
Amerika Serikat dan Eropa merupakan belahan dunia yang paling terpukul dalam jumlah kasus infeksi global.
Menurut data terbaru di worldometers.info, total kasus virus corona di AS telah menembus angka 1.725.275 pasien.
Sementara di Turki mencatat 158.762 infeksi virus corona yang dikonfirmasi.
Secara terpisah, negara yang menempati posisi ketiga di Afrika, Aljazair melaporkan 8.697 kasus infeksi.
Adapun virus corona kini telah menjangkiti setidaknya 5.68.840 orang di dunia.
Warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 2.432.236 pasien, sedangkan 352.287 orang dinyatakan meninggal dunia.
Berikut update corona global di 20 negara dengan kasus tertinggi, menurut worldometers.info per Rabu (27/5/2020) pukul 13.30 WIB:
1. Amerika Serikat
Terkonfirmasi: 1.725.275
Meninggal: 100.572
Sembuh: 479.969
2. Brasil
Terkonfirmasi: 394.507
Meninggal: 24.593
Sembuh: 158.593
3. Rusia
Terkonfirmasi: 362.342
Meninggal: 3.807
Sembuh: 131.129
4. Spanyol
Terkonfirmasi: 283.339
Meninggal: 27.117
Sembuh: 196.958
5. Inggris
Terkonfirmasi: 265.227
Meninggal: 37.048
Sembuh: Data Tidak Tersedia
6. Italia
Terkonfirmasi: 230.555
Meninggal: 32.955
Sembuh: 144.658
Baca: Liga Jerman Akan Kembali Digelar Bulan Mei, CEO Bayern Munchen Beri Tanggapan Positif
Baca: Dampak Covid-19, PDB AS Menyusut 4,8 Persen pada Kuartal I Tahun 2020
Baca: Inggris Mencapai Angka Kematian Terbesar dalam 20 Tahun, Orang Meninggal akibat Non-Corona Meningkat
7. Perancis
Terkonfirmasi: 182.942
Meninggal: 28.432
Sembuh: 65.199
8. Jerman
Terkonfirmasi: 180.789
Meninggal: 8.428
Sembuh: 161.200
9. Turki
Terkonfirmasi: 157.814
Meninggal: 4.369
Sembuh: 120.015
10. India
Terkonfirmasi: 145.456
Meninggal: 4.172
Sembuh: 60.706
11. Iran
Terkonfirmasi: 137.724
Meninggal: 7.451
Sembuh: 107.713
12. Peru
Terkonfirmasi: 123.979
Meninggal: 3.629
Sembuh: 50.949
13. Kanada
Terkonfirmasi: 85.711
Meninggal: 6.545
Sembuh: 44.638
14. China
Terkonfirmasi: 82.992
Meninggal: 4.634
Sembuh: 78.277
15. Arab Saudi
Terkonfirmasi: 74.795
Meninggal: 399
Sembuh: 45.668
Baca: Ilmuwan AS Ini Dipecat karena Tak Sepaham dengan Trump, Sebut Ada Kronisme di Pemerintahan
Baca: Indonesia Tetap Ekspor Furnitur ke Swiss di Tengah Pandemi Corona
Baca: Ilmuwan Swiss Temukan Virus Corona Menyerang Lapisan Pembuluh Darah di Seluruh Tubuh
16. Chili
Terkonfirmasi: 73.997
Meninggal: 761
Sembuh: 29.302
17. Meksiko
Terkonfirmasi: 71.105
Meninggal: 7.633
Sembuh: 49.890
18. Pakistan
Terkonfirmasi: 57.705
Meninggal: 1.197
Sembuh: 18.314
19. Belgia
Terkonfirmasi: 57.342
Meninggal: 9.312
Sembuh: 15.297
20. Qatar
Terkonfirmasi: 45.465
Meninggal: 26
Sembuh: 10.363
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.