George Floyd dan Polisi Derek Chauvin yang Membunuhnya Ternyata 17 Tahun Kerja Bersama Jadi Satpam
Pria kulit hitam George Floyd dan polisi kulit putih Derek Chauvin yang membunuhnya ternyata pernah kerja bersama jadi satpam di klub.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
Dewan Kota Minneapolis, Andrea Jenkins, dalam wawancaranya dengan MSNBC juga mengungkapkan hal serupa.
Bahwa pelaku pembunuhan dan korbannya pernah bekerja bersama selama 17 tahun.
"Di restoran bernama El Nuevo Rodeo, George Floyd dulu bekerja di restoran itu, dan petugas polisi Chauvin, mereka berdua bekerja di restoran itu selama 17 tahun," terang Jenkins.
"Jadi, polisi Chauvin tahu George, mereka teman kerja dalam waktu yang lama," sambungnya.
George Floyd Dituduh Lawan Petugas
Dikutip Tribunnews.com dari CNN.com, kasus penangkapan yang berakhir pada pembunuhan George Floyd ini bermula pada Senin (25/5/2020).
Saat itu, petugas kepolisian setempat menindaklanjuti adanya laporan pemalsuan uang, Senin malam.
Para petugas menerima laporan, pelaku pemalsuan uang itu sedang duduk di dalam mobil.
Kemudian mereka mendapati George Floyd yang bagi mereka cocok dengan deskripsi laporan.
George Floyd disebut menolak untuk diamankan pihak kepolisian.
Para polisi pun memborgol George Floyd, di mana seorang petugas menyebut Floyd mengalami tekanan medis.
Ketika dibawa ke rumah sakit, George Floyd dinyatakan meninggal dunia.
Baca: Tanggapi Pembunuhan George Floyd, Cuitan Donald Trump Disembunyikan hingga Dihapus Twitter
Baca: Kematian George Floyd, Trump: FBI & Departemen Kehakiman Sudah Saya Perintahkan Lakukan Penyelidikan
Sementara itu, dari video yang beredar, George Floyd dilumpuhkan dengan cara diinjak lehernya di jalan.
George Floyd sempat mengeluhkan sakit karena diinjak dan tak bisa bernapas.