Niat Terapkan New Normal, Korea Selatan Justru Alami Lonjakan Kasus Corona Setelah Sekolah Dibuka
Korea Selatan terpaksa menutup sekolah lagi setelah lonjakan COVID-19 kasus baru menimpa negaranya setelah 50 hari tidak ada lonjakan kasus.
Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan menjadi satu di antara negara yang telah menerapkan new normal.
Dikutip Tribunnews dari Sky News, sayangnya setelah ratusan sekolah, museum dan galeri seni sudah dibuka kembali, negara tersebut justru mendapatkan lonjakan kasus.
Akhirnya, Negeri Gingseng itu terpaksa menutup kembali ratusan sekolah, museum dan galeri seni.
Bahkan, tiga hari terakhir setelah menerapkan new normal, terdapat 177 kasus Covid-19 baru yang dilaporkan.
Alhasil, lonjakan kasus tersebut memberikan ancaman yang menakutkan bagi negara lain.
Baca: Hadapi Gelombang Kedua Covid-19, Korea Selatan Kembali Lakukan Pembatasan Sosial Hingga 14 Juni 2020
Padahal, selama pandemi berlangsung, Korea Selatan menjadi satu di antara negara yang dianggap sukses menangani pandemi.
Diketahui, pada Kamis (28/5/2020), dilaporkan 79 orang telah terinfeksi virus.
Esoknya, sebanyak 58 kasus virus corona baru dilaporkan pada hari Jumat (29/5/2020).
Temuan kasus tersebut muncul di daerah metropolitan Seoul yang padat penduduk.
Lonjakan kasus ini merupakan satu di antara lonjakan besar setelah lebih dari 50 hari tidak ada lonjakan kasus.
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Korea Selatan Gunakan Robot Barista, Layani Pengunjung Kafe dengan Ramah
Sebagian besar kasus baru terkait dengan pusat distribusi di Bucheon, di sebelah barat ibu kota Seoul.
Para pejabat berupaya keras untuk menekan transmisi virus yang terkait dengan gudang perusahaan e-commerce terbesar di negara itu, Coupang.
Pasalnya, mereka menuturkan fasilitas di gedung itu tidak sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi.
Pembatasan nasional di Korea Selatan diketahui telah dicabut pada 6 Mei 2020 lalu.