Sisa 1 Pasien Masih Terinfeksi, Selandia Baru Sukses Tangani Corona: Kini Berjuang Pulihkan Ekonomi
Selandia Baru disebut berhasil menangani Covid-19 karena hanya tersisa 1 pasien yang masih terinfeksi, Kini berjuang keras untuk bangkitkan ekonomi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
Hal tersebut berkaitan dengan tidak adanya vaksin atau pengobatan yang dapat diandalkan untuk virus corona.
Untuk itu perbatasan di negara ini masih tetap ditutup, tanpa ada kabar dari pemerintah mengenai kapan akan dibuka kembali.
Baca: Cara Selandia Baru Hilangkan Covid-19, Bergerak dengan Cepat hingga Andalkan Sains
Sebagai gantinya, sektor pariwisata, yang merupakan bagian besar untuk memulihkan ekonomi, sudah mulai dibuka kembali.
Pihaknya pun mengandalkan pemulihan ekonomi dari warga Selandia Baru yang mengunjungi bagian lain dari negara mereka sendiri.
Mereka berharap, dalam tahapan new normal ini akan memungkinkan warga Selandia Baru dan Australia untuk melakukan perjalanan antar negara satu sama lain tanpa batasan.
Tetapi perjalanan ini baru bisa terwujud dalam beberapa bulan mendatang.
Baca: Pekerja Selandia Baru Bekerja Lagi, Harus Jaga Kebersihan dan Catat Orang yang Diajak Interaksi
Menurut dewan pariwisata negara tersebut, biasanya, pariwisata berkontribusi langsung sekitar 5,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) Selandia Baru dan 4 persen lainnya secara tidak langsung.
Diperkirakan dampak ekonomi di Selandia Baru meningkat dengan pengangguran melonjak hampir 10 persen pada Juni dan naik dari 4 persen.
Awal Mei ini, pemerintah pun meluncurkan dana NZ $ 50 miliar (setara ratusan triliun) untuk menyelamatkan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
Tetapi juga memperingatkan bahwa PDB untuk tahun 2020 diperkirakan akan menyusut 4,6 persen sebelum pemulihan bertahap pada tahun 2022.
Baca: Gempa Guncang Selandia Baru saat PM Jacinda Ardern Lakukan Wawancara, Ekspresinya Tertangkap Kamera
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern telah dipuji secara internasional atas kepemimpinannya selama wabah virus.
Tetapi keberhasilan pemulihan dari dampak ekonominya akan sangat penting ketika ia mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada bulan September mendatang.
Terlepas dari popularitasnya, sebuah jajak pendapat pada awal Mei, 65 persen mengatakan dia adalah perdana menteri yang mereka sukai.
Namun seorang kritikus mengatakan dia belum memenuhi janji tentang perumahan yang terjangkau dan mengurangi kemiskinan anak.
(Tribunnews.com/Maliana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.