Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uni Eropa Desak AS Pertimbangkan Ulang Keputusan Keluar dari WHO

Uni Eropa mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali keputusannya keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
zoom-in Uni Eropa Desak AS Pertimbangkan Ulang Keputusan Keluar dari WHO
Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP
Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Uni Eropa mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali keputusannya keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam menghadapi ancaman global ini, sekarang waktunya untuk meningkatkan kerjasama dan mencari solusi bersama. Tindakan yang melemahkan hasil internasional harus dihindari," ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Josep Borrell, diplomat teratas Uni Eropa, seperti dilansir Reuters, Minggu (31/5/2020).

Baca: China Masuk Tahap Uji Klinis Kedua, Bersiap Produksi Massal Vaksin Covid-19 Jelang Akhir 2020

Baca: Donald Trump akan Menindak Platform Media Sosial yang Berseberangan Dengannya

"Dalam konteks ini, kami mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang diumumkan,".

Presiden AS Donald Trump menyatakan negaranya keluar dari keanggotaan WHO, Jumat (29/5/2020) waktu setempat atau Sabtu WIB.

Trump menuduh organisasi PBB itu menjadi boneka China terkait pandemo Covid-19.

AS secara resmi bergabung di WHO pada 1948.

Berita Rekomendasi

Saat melakukan jumpa pers harian di Taman Mawar, Gedung Putih, Washington DC, Trump mengatakan para pejabat China mengabaikan kewajiban mereka untuk melapor kepada WHO tentang virus corona, yang kini telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.

"China memiliki kendali penuh atas WHO meskipun hanya membayar 40 juta dolar per tahun dibandingkan dengan apa yang dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar 450 juta dolar per tahun," katanya.

Keputusan mengejutkan itu dinyatakan Trump setelah minggu lalu Presiden China Xi Jinping berjanji memberikan 2 miliar dolar AS (sekira Rp 29,3 triliun) kepada WHO selama dua tahun ke depan guna membantu memerangi virus corona.

Jumlah itu hampir memenuhi seluruh anggaran program tahunan WHO untuk tahun lalu.

Trump bulan lalu menghentikan pendanaan untuk organisasi beranggotakan 194 negara itu.

Kemudian dalam suratnya pada 18 Mei, ia memberi WHO waktu selama 30 hari untuk berkomitmen melakukan reformasi.

"Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan itu, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mengalihkan dana itu ke seluruh dunia yang layak mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global mendesak," kata Trump.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas