Huru-hara di AS Meluas, 25 Kota di AS Berlakukan Jam Malam
Aparat kepolisian setempat dikabarkan menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Sesuai perkembangan, Komisioner Keselamatan Publik Minnesota pada Jum'at siang mengumumkan Derek Chauvin telah resmi ditahan aparat keamanan.
Pada hari Jumat pagi (29/5/2020), salah satu jurnalis kulit hitam dari CNN, Omar Jimenez, serta 2 kru CNN lainnya ditangkap saat sedang siaran langsung di lokasi.
Namun, yang bersangkutan segera dilepas disertai permintaan maaf Gubernur Tim Walz kepada CNN.
Situasi dan kondisi di tempat kejadian pada Jumat Pagi waktu setempat sudah mulai berangsur pulih, namun aparat keamanan tetap berjaga-jaga mengantisipasi akan timbulnya kembali aksi-aksi kerusuhan di sekitar tempat kejadian.
Aksi unjuk rasa juga sempat meluas ke berbagai kota, seperti Chicago (Illinois), New York, Denver (Colorado), Phoenix (Arizona), dan Columbus (Ohio) pada Kamis malam, namun tidak sempat meluas karena dapat dibubarkan oleh aparat kepolisian setempat.
Saat ini sejumlah media AS memberitakan beredarnya rencana aksi unjuk rasa serupa pada hari Sabtu (30/5) di Cleveland (Ohio), Colorado, Nashville (Tennessee), Des Moines (Iowa), Detroit (Michigan) dan Chicago.
Gubernur Minnesota, Tim Walz, pada hari Kamis siang waktu Chicago (Kamis malam WIB) menetapkan keadaan darurat hingga hari Sabtu (30/5/2020), untuk kawasan Minneapolis, St. Paul, dan sekitarnya.
Sebanyak 500 pasukan Garda Nasional telah dimobilisasi dan telah turut serta membantu mengendalikan situasi.
Sementara Walikota Minneapolis, Jacob Frey, dan Walikota St. Paul, Melvin Carter, juga menyatakan keadaan darurat lokal untuk kota Minneapolis dan St. Paul.
Presiden Trump juga menyatakan melalui akun media sosialnya bahwa kerusuhan ini menodai kenangan George Floyd.