Pengacara Sebut Kematian George Floyd Pembunuhan Berencana
Si polisi yang menindih lehernya, Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat 929/5/2020) dan dikenakan dengan dakwaan pembunuhan tingkat tiga.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MINNEAPOLIS - Pengacara keluarga George Floyd, yang kematiannya menimbulkan demonstrasi di seluruh AS, menyebut insiden itu adalah pembunuhan berencana.
Si polisi yang menindih lehernya, Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat 929/5/2020) dan dikenakan dengan dakwaan pembunuhan tingkat tiga.
Namun kepada CBS News, sang pengacara Benjamin Crump menyebut seharusnya pasal yang paling tepat bagi Chauvin adalah pembunuhan tingkat satu.
Baca: Washington Mencekam, Presiden Amerika Serikat Sembunyi di Bunker Gedung Putih
Baca: Buntut Kerusuhan di Amerika, Donald Trump Akan Masukkan Kelompok Demonstran Ini Sebagai Teroris
"Kami pikir bahwa dia memang sengaja, karena dia menindih leher hampir sembilan menit. Padahal Floyd sudah memohon dan mengaku tak bisa bernapas," kata dia.
Dalam video yang viral, Derek Chauvin terus menindih leher Floyd dengan tangannya dimasukkan ke kantong pada Senin waktu setempat (25/5/2020).
Baca: Ditemukan Penjarahan Terorganisir dalam Demonstrasi Kematian George Floyd
Crump menjelaskan, faktanya adalah polisi berusia 44 tahun itu terus menekan tubuh Floyd selama tiga menit setelah dia tidak sadar.
"Kami tidak mengerti mengapa ini tak dimasukkan pembunuhan kelas satu. Kami tak mengerti mengapa tidak semua polisi di sana ditahan," ujar dia heran.
Dilansir BBC Minggu (31/5/2020), Crump menyebutkan bahwa mereka sudah mengantongi rekaman suara dari kamera yang dipasang di seragam penegak hukum.
Dia memaparkan dalam salah satu tayangan, terdengar ada kolega Chauvin yang memberi tahu bahwa dia tidak merasakan denyut Floyd.
Saat itu, si kolega menyarankan agar posisinya dibalik. Namun, Chauvin menyatakan bahwa mereka harus tetap mempertahankan posisinya seperti itu.
"Itu jelas disengaja. Selain itu, faktanya adalah petugas Chauvin terus menekankan lututnya selama tiga menit setelah Floyd tidak sadar," papar Crump.
Dia juga menerangkan, keluarga Floyd diberi tahu bahwa pria 46 tahun itu dan Chauvin ternyata sudah saling mengenal satu sama lain.
Keluarga Floyd disebut sudah menerima kabar bahwa Chauvin adalah petugas yang sedang tak bekerja di sebuah kelab, dengan Floyd merupakan penjaga keamanannya.
Seperti apa peristiwa terbaru dalam kerusuhan di AS?