Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah Didakwa Pembunuhan, Polisi yang Menindih George Floyd Juga Digugat Cerai sang Istri

Derek Chauvin, polisi yang menindih leher George Floyd kini digugat cerai sang istri.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sudah Didakwa Pembunuhan, Polisi yang Menindih George Floyd Juga Digugat Cerai sang Istri
New York Post
Derek Chauvin - Derek Chauvin, polisi yang menindih leher George Floyd kini digugat cerai sang istri. 

TRIBUNNEWS.COM - Istri Derek Chauvin, polisi yang menindih leher George Floyd, mengajukan gugatan cerai pada suaminya itu.

Derek Chauvin adalah anggota kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat (AS) yang mengunci leher pria kulit hitam, George Floyd, hingga kesulitan bernapas.

"Tolong, aku tidak bisa bernapas," rintih Floyd pada sebuah video yang viral.

Alih-alih membiarkan Floyd bernapas, Chauvin tidak bergeming dari posisinya selama hampir sembilan menit, menurut penyidik hingga Floyd tidak sadarkan diri.

Dikutip dari CBS News, kini Chauvin didakwa pembunuhan tingkat tiga atas perbuatannya itu. 

Baca: Berkaca Pada Kasus George Floyd, Pesan Tito Pada Kesbangpol dan Satpol PP: Jangan Lebay!

Baca: Michael Jordan Dukung Protes Anti-Rasisme, Buntut Kematian George Floyd oleh Polisi Minneapolis

Pengunjukrasa berkumpul di sekitar toko minuman keras yang terbakar di dekat Kantor Polisi di Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/KEREM YUCEL
Pengunjukrasa berkumpul di sekitar toko minuman keras yang terbakar di dekat Kantor Polisi di Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/KEREM YUCEL (AFP/KEREM YUCEL)

Menurut pengacara istrinya, Kellie Chauvin mengaku sedih dengan kematian Floyd.

"Dia sangat terpukul dengan kematian Pak Floyd dan simpatinya terletak pada keluarganya, dengan orang-orang yang dicintainya dan dengan semua orang yang berduka atas tragedi ini," bunyi pernyataan Kantor Hukum Sekula atas nama Keliie Chauvin dan keluarga.

Berita Rekomendasi

Menurut pernyataan itu, Kellie Chauvin telah secara resmi mengajukan gugatan cerai.

"Sementara Bu Chauvin tidak memiliki anak dari pernikahannya saat ini."

"Dia dengan hormat meminta anak-anaknya, orang tuanya, dan keluarga besarnya diberikan keselamatan dan privasi selama masa sulit ini," tambah pernyataan itu.

Setelah dipecat dari pekerjaannya, Derek Chauvin (44) ditangkap serta didakwa pembunuhan tingkat tiga dan pembantaian pada Jumat (29/5/2020).

George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin.
George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin. (kstp.com)

Baca: Ribuan Demonstran Ditangkap Terkait Kematian George Floyd, Antifa Disebut-sebut di Balik Kerusuhan

Baca: Beredar Kabar Donald Trump Diamankan ke Bunker Bawah Tanah Selama Protes George Floyd, Faktanya?

Video amatir yang dijadikan alat bukti, memperlihatkan Chauvin mengunci leher Floyd sementara beberapa petugas lain menahan tubuh pria kulit hitam ini.


Pada pengaduan pidananya, jaksa menulis Chauvin berlutut di leher George Floyd selama delapan menit dan 46 detik.

Sementara ada sekitar dua menit 53 detik dia tetap pada posisinya meski Floyd sudah terlihat tidak sadarkan diri.

Chauvin kini terancam hukuman 25 tahun penjara untuk tuduhan pembunuhan tingkat tiga.

Sedangkan 10 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan tingkat dua.

Protes Insiden George Floyd Meluas ke Jerman dan Inggris

Kematian George Floyd menyakiti komunitas kulit hitam yang berdarah Afrika-Amerika di seluruh Amerika Serikat.

Akibatnya protes besar-besaran meletus di seantero negara AS.

Bahkan akhir pekan lalu masyarakat Jerman dan Inggris ikut menyuarakan keprihatinan mereka, dilaporkan NPR.

Di Berlin, Jerman, pengunjuk rasa berkumpul di Kedutaan Besar AS pada Minggu (31/5/2020).

Ratusan demonstran Jerman berbaris bersama demonstran Amerika pada Sabtu dan Minggu.

Mereka tidak henti meneriakkan "Stop Killing Us," "Black Lives Matter", dan "No Justice, No Peace."

Di luar protes ribuan orang di ibu kota selama akhir pekan, empat pemain sepak bola di Bundesliga Jerman menyuarakan kegeramannya pada pembunuhan Floyd selama pertandingan.

Seorang pemain berlutut di lapangan dengan kaus bertuliskan "Justice for George Floyd".

Di hari yang sama di jalanan London, Inggris dipenuhi warga yang memprotes insiden George Floyd yang meninggal di tangan polisi.

Warga Inggris memusatkan protes mereka di pusat kota London dengan ratusan orang berlutut di Trafalgar Square selama sembilan menit.

Hal itu dilakukan untuk menandai aksi Derek Chauvin yang mengunci leher Floyd selama kurang lebih sembilan menit.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas