Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Para WNI di Amerika: Toko-Toko Ditutup Papan

"Saya sempat mau mengantar makanan ke Manhattan, terlihat panas saya stop dulu, mudah-mudahan segera baikan.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Cerita Para WNI di Amerika: Toko-Toko Ditutup Papan
AFP/Alex Wong
Seorang demonstran berdiri di dekat api saat aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di dekat White House, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Getty Images/Alex Wong 

Sementara Pendiri ‘New York Indonesian Food Bazaar' dan ‘Indonesian Gastronomy Association’, Fefe Anggono berujar, situasi di kota-kota besar semakin memanas.

"Di sini sekarang situasi mulai agak panas, terutama kota-kota besar seperti Manhattan, kalau kayak di Queens masih aman," imbuh Fefe.

Baca: Rusuh di Amerika, Toko Milik Warga Indonesia Ikut Dirusak Massa

Fefe kerap beraktivitas di luar rumah, karena membagi-bagi makanan kepada tenaga medis di sana. Ia sempat melihat suasana di pusat kota.

"Untuk di Queens, setelah kejadian semalam toko-toko besar sudah antisipasi jendela ditutup pakai kayu-kayu," ucap Fefe. Namun aktivitas Fefe, yang biasanya mengirimkan makanan untuk tenaga medis sedikit terganggu.

"Saya sempat mau mengantar makanan ke Manhattan, terlihat panas saya stop dulu, mudah-mudahan segera baikan. Kita jaga diri hati-hati," ucap Fefe, yang sudah tinggal di Amerika sejak 1998.

Baca: Ambisi Jurgen Klopp Bawa Liverpool Cetak Rekor Baru dalam Sejarah Liga Inggris

Sebelumnya, aksi unjuk rasa banyak terjadi di Amerika, imbas dari kematian George Floyd. Floyd adalah warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah kepolisian setempat menindih lehernya dengan lutut beberapa hari lalu.

Floyd, yang lehernya tertindih, meronta-ronta meminta tolong namun polisi yang menahannya tidak menggubris. Kepolisian setempat baru panik setelah mengetahui Floyd tak lagi bernafas.

BERITA REKOMENDASI

Mereka yang terlibat di peristiwa tersebut telah dipecat dari Kepolisian Minneapolis. Khusus Derek Chauvin, yang menindih George Floyd, telah diperkarakan secara hukum. Aksi tersebut memicu serangkaian unjuk rasa dan kerusuhan di berbagai tempat. Beberapa di antaranya di Los Angeles, Chicago, Philadelphia, Minneapolis, Oklahoma, dan New York.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas