Ikut Turun Ke Jalan Suarakan 'Black Lives Matter', Penyanyi Halsey Tertembak Peluru Karet
Meninggalnya pria kulit hitam George Floyd, penyanyi Halsey turut ikut ke jalan untuk menyuarakan keadilan atas kematiannya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Buntut meninggalnya George Floyd, penyanyi Halsey turut ikut ke jalan untuk menyuarakan keadilan atas kematiannya.
Diketahui, George Floyd adalah pria berkulit hitam yang diduga menerima tindakan rasis dari oknum polisi yang menganiaya hingga meninggal dunia.
Akibat meninggalnya George Floyd, demonstrasi besar-besaran terjadi di Amerika Serikat.
Termasuk para selebritas hollywood yang ikut berdemonstrasi bersama masyarakat.
Dikutip dari NME, Halsey merupakan satu di antara selebritas yang ikut menyuarakan keadilan dengan turun ke jalan.
Ia melakukan aksi bersama mantan kekasihnya, Yungblud dan pengunjuk rasa lainnya pada Sabtu, 30 Mei 2020 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Baca: Reaksi Dunia Sikapi Aksi Solidaritas Atas Kematian George Floyd di Amerika Serikat
Diketahui, aksi itu awalnya kondusif, namun tiba-tiba menjadi kisruh saat polisi menembakkan sesuatu ke arah pengunjuk rasa.
Halsey pun diketahui turut menjadi korban kekerasan dari aksi itu.
Ia mengaku mendapatkan serangan peluru karet dan gas air mata saat melakukan aksi.
“(Polisi) menembakkan peluru karet dan menyemprotkan gas air mata,” kata Halsey dalam unggahan Twitter-nya, Minggu (31/5/2020) lalu.
Padahal Halsey mengaku, ia dan pengunjuk rasa lainnya bersikap kooperatif.
Baca: Rusuh di Amerika Serikat: Aksi Penjarahan Diduga Terorganisir, Dibekali HT dan Truk Suplai
Kendati demikian, para polisi tetap melakukan penembakan berulang kali.
Akibatnya, rekan duet BTS dalam lagu Boy With Luv ini mendapatkan dua kali tembakan.
"Sekali oleh peluru karet dan satunya lagi peluru shrapnel," ujar Halsey.