Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Luar Negeri Jepang Minta WHO Tingkatkan Kredibilitas Menangani Penyakit Menular

Motegi juga sangat berharap obat-obatan maupun vaksin corona dapat tersebar ke berbagai belahan dunia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menteri Luar Negeri Jepang Minta WHO Tingkatkan Kredibilitas Menangani Penyakit Menular
Richard Susilo
Menteri luar negeri Jepang Jepang Toshimitsu Motegi (67) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang berharap badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) meningkatkan kredibilitasnya dalam hal menangani penyakit menular di masa depan.

"Kita tidak mau mengomentari urusan negara lain dengan organisasi internasional. Namun saat ini baiknya kita fokus kepada penanganan pandemi corona supaya bisa cepat hilang," kata Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, Selasa (2/6/2020).

Motegi juga sangat berharap obat-obatan maupun vaksin corona dapat tersebar ke berbagai belahan dunia.

"Kalau melihat keadaan sekarang semestinya WHO lebih baik lagi menanganinya karena menyangkut penyakit menular, apalagi yang berbahaya seperti corona ini," tambahnya.

Oleh karena itu di masa mendatang Jepang berharap lembaga kesehatan dunia itu bisa lebih profesional lagi dalam kerjanya terkait penyembuhan penyakit menular seperti ini jika suatu saat terjadi lagi.

"Kita berharap sekali kredibilitas WHO bisa ditingkatkan lebih baik lagi di masa depan dalam mengantisipasi dan menangani penyakit menular, sehingga korban tidak banyak seperti sekarang," harapnya.

Berita Rekomendasi

AS ke Luar dari WHO

Sementara itu perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai puncaknya.

Presiden AS Donald Trump menyatakan negaranya keluar dari keanggotaan WHO, Jumat (29/5/2020) waktu setempat atau Sabtu WIB.

Baca: Vino G Bastian Anggap Kesalahan Dwi Sasono Konsumsi Narkonba Bukan Seperti Penjahat Apalagi Koruptor

Trump menuduh organisasi PBB itu menjadi boneka China terkait pandemo Covid-19.

AS secara resmi bergabung di WHO pada 1948.

Saat melakukan jumpa pers harian di Taman Mawar, Gedung Putih, Washington DC, Trump mengatakan para pejabat China mengabaikan kewajiban mereka untuk melapor kepada WHO tentang virus corona, yang kini telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.

"China memiliki kendali penuh atas Organisasi Kesehatan Dunia meskipun hanya membayar 40 juta dolar per tahun dibandingkan dengan apa yang dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar 450 juta dolar per tahun," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas