Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Luar Negeri Jepang Minta WHO Tingkatkan Kredibilitas Menangani Penyakit Menular

Motegi juga sangat berharap obat-obatan maupun vaksin corona dapat tersebar ke berbagai belahan dunia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menteri Luar Negeri Jepang Minta WHO Tingkatkan Kredibilitas Menangani Penyakit Menular
Richard Susilo
Menteri luar negeri Jepang Jepang Toshimitsu Motegi (67) 

Keputusan mengejutkan itu dinyatakan Trump setelah minggu lalu Presiden China Xi Jinping berjanji memberikan 2 miliar dolar AS (sekira Rp 29,3 triliun) kepada WHO selama dua tahun ke depan guna membantu memerangi virus corona.

Jumlah itu hampir memenuhi seluruh anggaran program tahunan WHO untuk tahun lalu.

Trump bulan lalu menghentikan pendanaan untuk organisasi beranggotakan 194 negara itu.

Kemudian dalam suratnya tanggal 18 Mei, ia memberi WHO waktu selama 30 hari untuk berkomitmen melakukan reformasi.

Baca: Feby Febiola Usai Jalani Operasi Pengangkatan Kista, Bagaimana Kondisinya?

"Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan itu, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mengalihkan dana itu ke seluruh dunia yang layak mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global mendesak," kata Trump.

Belum ada kejelasan kapan keputusan itu mulai berlaku.

Resolusi bersama Kongres 1948 tentang keanggotaan AS di WHO mengatakan, negara itu berhak ke luar dari organisasi itu dengan pemberitahuan satu tahun sebelumnya.

Berita Rekomendasi

WHO belum menanggapi permintaan komentar atas pengumuman Trump.

Sebelumnya, organisasi dunia itu membantah pernyataan Trump mereka mempromosikan "disinformasi" China tentang virus itu.

"Penting untuk diingat WHO adalah platform untuk kerja sama antarnegara," kata Donna McKay, Direktur Eksekutif Physicians for Human Rights.

"Menjauh dari institusi sangat penting itu di tengah pandemi bersejarah ini akan merugikan rakyat, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia."

Hingga saat ini AS menempati ranking pertama di dunia terkait jumlah kasus Covid-19 dana angka kematian.

Baca: 4 Hari Hilang Diduga Diculik Pria Bermobil, Perempuan Asal Jambi Ditemukan di Jakarta

Menurut catatan Universitas Johns Hopkins, setidaknya 102.836 orang meninggal dan 1.747.087 kasus tercatat di seluruh negeri.

Pada Sabtu (30/5/2020), Johns Hopkins melaporkan 1.068 kasus baru dan 27 kematian.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas