Secret Hanabi, Pertama Kalinya di Jepang Peluncuran Kembang Api Tanpa Pemberitahuan
Semua acara kembang api diluncurkan sekaligus pada jam 8 malam, Senin (1/6/2020).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Secret Hanabi atau kembang api rahasia, kosa kata baru yang mulai muncul kemarin malam oleh media di Jepang karena kembang api mulai banyak ditampilkan secara rahasia, tidak diumumkan seperti sebelumnya.
"Antisipasi pandemi Corona, jangan kumpul-kumpul banyak orang, jadi kita buat mendadak, rahasia, tak diketahui banyak orang. Semoga kejutan ini memberikan kesejukan tersendiri, melepaskan stres banyak orang yang selama ini harus merumahkan diri," kata Yoshinori Shittou (64), perusahaan kembang api profesional Sagami, Senin (1/6/2020) malam seusai menyulutkan kembang apinya.
Namun sebelumnya tanggal 28 April 2020 dilakukan di Kota Futtsu, Perfektur Chiba, yang berpartisipasi dalam proyek ini meluncurkan kembang api di kota tersebut malam hari.
"Jika orang yang menderita saat ini stres dan sebagainya, semoga dengan melihat kembang api menjadi merasa positif," kata penyelenggara Yasuyuki Tateishi (49).
Lalu menyusul 160 perusahaan kembang api nasional sepakat meluncurkan kembang api di berbagai tempat di Jepang sejak kemarin malam secara diam-diam.
Misalnya di dua tempat di Kota Echizen Perfektur Fukui, yang diharapkan penyelenggara dapat memberikan kesembuhan dan vitalitas bagi warga yang lelah karena pengendalian diri yang berkepanjangan.
Semua acara kembang api diluncurkan sekaligus pada jam 8 malam, Senin (1/6/2020).
Baca: Saat Ditangkap KPK di Kawasan Simprug, Nurhadi Sedang Kumpul Bareng Istri, Anak, Cucu, dan Pembantu
"Untuk mencegah orang-orang berkerumun di tempat tersebut, kami tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang tanggal dan waktu dan tempat, dan melakukannya sebagai kejutan," kata Shittou.
"Toko bubuk mesiu senjata Kamiki" di Takagi-cho, Kota Echizen, yang berpartisipasi dari dalam meluncurkan 75 tembakan kembang api masing-masing di dasar Sungai Hinogawa di kota dan sawah di kota tersebut.
Peluncur Shintaka Ueki (29) dan lainnya menyiapkan dan menempelkan pesan dari warga, seperti "senyum" dan "dalam satu hati", dan derek kertas washi Echizen pada bola kembang api.
Di tempat Sungai Hino, kembang api besar berdiameter sekitar 110 meter mekar, dan senyum orang-orang yang memperhatikan suara dan melihat ke langit malam itu memberikan kebahagiaan tersendiri.
Seorang wanita (29) merasa senang, "Saya tidak bisa bertemu teman-teman saya atau saya mengalami kesulitan karena pengaruh corona, tetapi saya senang dan nyaman kini dengan melihat kembang api."
Di sawah, sebuah kembang api biru diluncurkan untuk bentuk kembang api mengirimkan (gambar) bir di udara kepada staf medis.
Baca: Bambang Widjojanto Sebut Novel Baswedan yang Pimpin Penangkapan Nurhadi
Peluncur kembang api lain Kamiki, yang meluncurkan kembang api sebagai kejutan di kota pada awal Juni kemarin mengungkapkan, "Saya senang dapat bekerja sama dengan peluncur dari berbagai kota untuk membawa energi kepada semua orang."
"Kita berharap kalian semua orang dapat bekerja sama untuk mengatasi krisis ini."
Cuaca di daerah metropolitan Tokyo kemarin kurang begitu cerah.
Baca: Penampakan Rumah yang Diduga Jadi Lokasi Persembunyian Nurhadi Saat Ditangkap KPK
Namun orang yang lalu lalang dan keluarga berhenti untuk melihat langit malam dengan kembang api di udara membuat kecerahan tersendiri bagi warga Tokyo pula.
Setidaknya dapat dilihat di televisi dalam siaran mendadak.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com