Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambil Genggam Erat Tangan Putri Semata Wayangnya, Isteri George Floyd Menangis, Saya Ingin Keadilan

Duka mendalam kehilangan George Floyd, seorang suami yang sangat ia cintai masih sangat terlihat dalam diri Roxie Washington.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sambil Genggam Erat Tangan Putri Semata Wayangnya, Isteri George Floyd Menangis, Saya Ingin Keadilan
AFP/Apu Gomes
Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes 

"Mengapa kita harus melihat rasa sakitnya? Saya di sini untuk mendapatkan keadilan bagi saudaraku... dan entah bagaimana, Tuhan, kita akan mendapatkannya, "kata Jackson.

"Ini harus berhenti," tegasnya.

George Floyd
George Floyd (Ben Crump Law/NY Post)

Hasil Autopsi Independen Buktikan George Floyd Dibunuh

Dua dokter melakukan autopsi independen terhadap jenasah George Floyd, yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis dua pekan lalu dan memicu gelombang unjuk rasa di Amerika Serikat (AS).

Hasil autopsi menyimpulkan, Floyd meninggal karena sesak napas lantaran leher dan punggungnya ditekan, sehingga tidak ada aliran darah ke otak. Sehingga tewasnya Floyd merupakan pembunuhan.

Hasil autopsi menunjukkan pria 46 tahun itu meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca: Musisi Rock AS Roger Waters Serukan Protes Damai: Kerusuhan Hanya Akan Bantu Trump!

Baca: Ibadah Haji Batal, Bagaimana Nasib yang Sudah Lunas? Ini Panduan Dapatkan Pengembalian Setoran Bipih

Para dokter juga mengatakan Floyd tidak memiliki kondisi medis yang mendasar dan berkontribusi pada kematiannya.

Berita Rekomendasi

Hal ini sungguh bertentangan dengan temuan awal autopsi resmi oleh Hennepin County Medical Examiner, yang dikutip dalam dokumen pengadilan, bahwa tidak ada bukti pencekikan traumatis.

Sebagaimana diketahui dari dokumen tuntutan, seorang anggota polisi kulit putih dihadapkan ke pengadilan karena melakukan aksi pembunuhan terhadap Floyd.

Polisi yang menindih leher Floyd, Derek Chauvin, kini sudah dipecat dan dituntut atas pembunuhan tingkat tiga dan pembantaian.

Hasil ini juga mengatakan penyakit arteri koroner dan hipertensi juga mungkin berkontribusi terhadap kematian Floyd.

Laporan autopsi lengkap dari daerah setempat belum dirilis.

"Bukti ini konsisten dengan asfiksia mekanik sebagai penyebab kematian dan pembunuhan sebagai cara kematian," kata Dr Allecia Wilson dari University of Michigan, salah satu dari dua dokter forensik yang melakukan autopsi independen.

Video yang beredar menunjukkan Floyd memohon dan berulang kali mengatakan, 'ia tidak bisa bernapas' ketika seorang polisi Derek Chauvin terus menempelkan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas