WHO Ungkap Munculnya Ebola Baru di Kongo Buktikan Covid-19 Bukan Satu-satunya Ancaman Kesehatan
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom ungkap munculnya kembali virus ebola di Kongo membuktikan Covid-19 bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pandemi corona bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan.
Hal itu merujuk pada merebaknya kembali virus ebola di negara bagian Afrika, Kongo.
"Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Dr Tedros Adhanom, melalui laman resmi WHO.
Ia mengumumkan, wabah baru penyakit virus Ebola terjadi di Wangata, Mbandaka, di Provinsi Équateur.
Menurutnya, wabah baru ebola muncul sejak negara itu mengalami kesulitan yang panjang dan komplek terkait virus ebola.
Terlebih, Kongo juga tengah berperang dalam melawan pandemi corona dan wabah campak terbesar di dunia.
Baca: Gejala Virus Ebola: Demam, Nyeri, Kelelahan hingga Masalah Pencernaan
Dalam laman WHO disebutkan, terdapat enam kasus Ebola yang sejauh ini terdeteksi di Wangata.
Di mana empat di antaranya meninggal dunia dan dua orang lainnya masih dalam perawatan.
Tiga dari enam kasus ini juga telah dikonfirmasi dengan uji laboratorim.
Oleh karena itu, pemerintah setempat akan melakukan identifikasi lebih lanjut dan meningkatkan pengawasannya.
"Meskipun banyak perhatian kita tertuju pada pandemi, WHO terus memantau dan menanggapi banyak keadaan darurat kesehatan lainnya," terang Dr Tedros.
Temuan wabah ini tercatat menjadi temuan yang ke-11 di Kongo, sejak virus pertama kali ditemukan di negara itu pada tahun 1976.
Baca: 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia
Kota Mbandaka dan daerah sekitarnya adalah tempat wabah Ebola ke-9 dari Kongo, yang terjadi sejak Mei hingga Juli 2018.
"Itu terjadi pada saat kita menghadapi banyak tantangan, tetapi WHO telah bekerja selama dua tahun terakhir dengan otoritas kesehatan, CDC Afrika dan mitra lainnya untuk memperkuat kapasitas nasional untuk menanggapi wabah," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.