Huru-hara AS: Patung Kontroversional Mantan Wali Kota Philadelphia Frank Rizzo Diturunkan
Patung kontroversional mantan Wali Kota Philadelphia Frank Rizzo yang sempat dicorat-coret demonstran kini diturunkan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Patung kontroversional mantan Wali Kota Philadelphia Frank Rizzo yang sempat dicorat-coret demonstran kini diturunkan.
Terkait hal ini, Wali Kota Philadelphia saat ini, Jim Kenney angkat bicara melalui Twitternya, Rabu pagi (3/6/2020).
"Patung itu mewakili kefanatikan, kebencian, dan penindasan banyak orang," ungkapnya.
"Akhirnya diturunkan," tambah Jim Kenney.
Dikutip Tribunnews dari NBC News, para pekerja menurunkan patung Frank Rizzo dari luar Gedung Layanan Kota di seberang Balai Kota.
Patung Frank Rizzo itu pun dimuat ke truk sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat.
Anggota Garda Nasional menggelilingi daerah tersebut ketika patung itu diturunkan.
Baca: Pengakuan Demonstran Bertato Pulau Nusantara yang Terlibat Kerusuhan di Philadelphia
Baca: Rusuh di AS, Patung Tokoh Polisi di Philadelphia Dicoret dan Nyaris Dibakar, Dikenal Anti-Minoritas
Lebih jauh, patung kontroversional itu akan disimpan dalam gudang sampai Philadelphia memutuskan untuk menyumbangkan, memindahkan, atau membuangnya.
Sosok Frank Rizzo yang Patungnya Dicorat-coret Demonstran
Untuk diketahui, Frank Rizzo pernah menjabat sebagai Komisaris Polisi dari 1968-1971.
Frank Rizzo juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Philadelphia pada 1972 hingga 1980.
Dia dipuji para pendukungnya karena keras terhadap kejahatan, tetapi dituduh oleh para kritikus sebagai rasis.
Frank Rizzo meninggal dunia pada tahun 1991.
Patung kontroversional yang dicoret-coret demonstran yang membela kematian George Floyd itu dipasang pada 1998.
Baca: Video Pria Kulit Putih Ngamuk dengan Pisau Cakar Seperti Wolverine dalam Demo Bela George Floyd
Baca: Demo Bela George Floyd: Para Pengunjuk Rasa dan Polisi Bentrok di Luar Kedutaan AS di Yunani
Sejak saat itu, patung Frank Rizzo sering menjadi incaran para pemrotes.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada seruan untuk menyingkirkan patung tersebut.
Selama akhir pekan ini, banyak orang mencoba untuk menariknya dan membakarnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)