Mantan Pasangan George Floyd: Pelaku Akan Kembali ke Keluarga Mereka, tapi Anakku Kehilangan Ayahnya
Mantan pasangan George Floyd, mencurahkan isi hatinya sembari menangis. Ia membandingkan nasib pelaku dan anaknya dengan George, Gianna Floyd.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
3 Data yang Tunjukkan Bagaimana Hukum AS Perlakukan Kulit Hitam
Kematian George Floyd telah membuat warga Amerika Serikat geram.
Kerusuhan dan penjarahan pun terjadi di kota-kota di seluruh Amerika Serikat.
Di sisi lain, kasus ketidakadilan yang menimpa warga Afrika-Amerika tak hanya terjadi pada George Floyd saja.
Beberapa data seputar kejahatan dan keadilan di AS telah menunjukkan perlakuan yang diterima orang Afrika-Amerika dalam hal hukum dan ketertiban.
Baca: Seperti Apa Kondisi Penjara Level Maksimum Tempat Baru Polisi Penindih Leher George Floyd?
Baca: Demo Kematian George Floyd Mencekam, Empat Polisi di St. Louis Tertembak
Dilansir BBC, berikut paparannya:
1. Orang Afrika-Amerika ditembak
Angka-angka yang tersedia di atas merepresentaskan insiden di mana polisi menembak dan membunuh orang.
Berdasarkan data statistik di atas, orang Afrika-Amerika memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk ditembak secara fatal dibandingkan dengan jumlah keseluruhan dalam populasi AS.
Fakta menunjukkan, pada tahun 2019, meskipun orang Afrika-Amerika sejumlah kurang dari 14 persen dari populasi (menurut angka sensus resmi), mereka menyumbang lebih dari 23 persen dari 1.000 lebih penembakan fatal oleh polisi.
Angka itu relatif konsisten sejak 2017.
Sedangkan, jumlah korban kulit putih telah turun sejak itu.
2. Orang Afrika-Amerika lebih banyak ditangkap karena penyalahgunaan narkoba
Warga kulit hitam memiliki tingkat yang jauh lebih tinggi daripada orang kulit putih dalam hal ditangkap karena penyalahgunaan narkoba.