George Floyd, Pria Kulit Hitam Pemicu Rusuh di AS, Dinyatakan Positif Covid-19
Temuan tersebut didapati dari diketahui setelah dilakukan autopsi terhadap jenazah petugas sekuriti tersebut.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MINNEAPOLIS - George Floyd (46), pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi Minneapolis, ternyata positif mengidap Covid-19.
Temuan tersebut didapati dari diketahui setelah dilakukan autopsi terhadap jenazah sekuriti yang menghembuskan nafas terakhir pada 25 Mei 2020 itu.
“Hasil tes swab setelah kematianm ditemukan positif untuk RNA 2019-nCoV,” kata laporan hasil autopsi yang menggunakan istilah lain untuk virus corona yang menyebabkan Covid-19, Kamis (4/6/2020).
Kepala Pemeriksa Medis Dr Andrew Baker mengatakan hasil autopsi mencerminkan positif yang asimptomatik (tidak ada gejala klinis) tetapi persisten dari infeksi sebelumnya.
Artinya, virus tidak memainkan peran terkait kematian Floyd dan dikatakan tidak menular.
Terkait kematian Floyd, tiga mantan polisi Minneapolis yang ditangkap Rabu (3/6/2020), dijaring tuduhan tuduhan membantu dan bersekongkol dengan pelaku utama, Derek Chauvi.
Baca: Cerita di Balik Sukses Novel Baswedan, Pimpin Langsung Operasi Penangkapan Buron KPK, Nurhadi
Tiga mantan polisi itu antara lain J Alexander Keung, Thomas Lane, dan Tou Thao.
Terdakwa Derek Chauvin dijadwalkan menjalani sidang pendahuluan pada Kamis waktu setempat.
Persidangan itu bertepatan waktunya dengan peringatan meninggalnya Floyd yang dihadiri keluarga korban.
Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan
Aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas terhadap kematian Floyd terus berlangsung di kota-kota di Amerika Serikat (AS).
Namun demonstrasi umumnya lebih damai dan tenang dibandingkan dengan minggu lalu.
Para pengunjuk rasa damai masih berada di kota-kota seperti Atlanta, Washington DC, dan Seattle.
Baca: Terkuak! Trio Mantan Petinggi Jiwasraya Terima Mobil Mewah dan Pelesir ke Luar Negeri
Namun di Kota News York dilaporkan ada bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di New York. Pihak berwenang mengatakan kota itu masih lebih tenang dari sebelumnya, tanpa ada laporan adanya penjarahan.
Baca: Bikin Negara Rugi Rp 16,8 Triliun, Dirut Jiwasraya Hendrisman Suka Dipanggil Chief
Di Kota Atlanta ada enam petugas polisi Atlanta didakwa melakukan tindakan berlebihan terhadap dua mahasiswa yang mengikuti unjuk rasa pada Sabtu malam lalu.
Para polisi itu disebut memecahkan kaca mobil, menarik keluar seorang wanita dari dalam mobil dan menangkap laki-laki di sebelahnya.
Baca: Aksi Bejat Sopir Truk Cabuli Anak SMA Terbongkar, Sempat Digelandang ke Balai Desa Diadili Warga
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper menyebut pembunuhan George Floyd sebagai kejahatan mengerikan dan menyatakan para polisi yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan itu.