Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara-negara Barat Luncurkan Aliansi Anti-China Baru, Tanda Kian Memanasnya Hubungan dengan China

aliansi ini dibentuk untuk menantang ancaman yang ditimbulkan oleh semakin besarnya pengaruh China akhir-akhir ini.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Negara-negara Barat Luncurkan Aliansi Anti-China Baru, Tanda Kian Memanasnya Hubungan dengan China
Sputnik News
Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) 

Seorang Diplomat senior China menolak keberadaan aliansi itu dalam sebuah pernyataannya kepada BBC.

"Mereka itu salah tafsir terhadap kebijakan luar negeri China dan salah membaca situasi dunia saat ini. China adalah kekuatan untuk menuju perubahan positif," tegas Diplomat senior China.

Perlu diketahui, pembentukan aliansi ini merupakan simbol bahwa hubungan internasional antara China dengan sejumlah negara Barat tengah berada pada titik kritis.

Baru-baru ini, pemerintah Inggris telah berjanji untuk menawarkan kewarganegaraan bagi pemegang paspor di Hong Kong jika China tidak menunda Rancangan Undang-undang (RUU) Keamanan yang bertujuan untuk mencegah protes yang lebih luas di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan setelah pemerintah China mengusulkan Undang-undang Keamanan Nasional, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pihaknya akan mencari opsi untuk membela hak dan kebebasan warga Hong Kong.

"Jika China memberlakukan Undang-undang ini, kami akan mencari opsi, termasuk jalur menuju kewarganegaraan. Kami akan terus membela hak dan kebebasan rakyat Hong Kong," tegas Patel.

Menanggapi hal ini, China menuduh Inggris melakukan 'campur tangan kotor' dalam urusan negara itu dan menyerukan agar negeri Britania Raya tersebut tidak ikut campur.

Berita Rekomendasi

Bahkan China mengancam bahwa akan ada konsekuensi yang diterima Inggris jika terus mengurus urusan dalam negeri China terkait Hong Kong.

Selain itu, saat ini para pembuat undang-undang dari Australia, AS, Inggris, dan UE telah menjadi semakin vokal terkait perlunya membangun penyelidikan internasional terhadap penanganan virus corona (Covid-19) di China.

Administrasi Presiden AS Donald Trump, dalam banyak kesempatan mengklaim bahwa AS memiliki bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium di Wuhan, provinsi Hubei, China.

Sejumlah masalah terkait keamanan lainnya, seperti perselisihan teritorial atas pulau-pulau di Laut China Selatan antara China dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, serta sengketa pulau Senkaku-Diaoyu yang sedang berlangsung dengan Jepang juga terus menimbulkan ketegangan di kawasan Asia Pasifik.

AS bahkan telah memimpin agenda untuk melobi sekutu-sekutunya agar menolak permohonan izin China yang ingin membangun peralatan telekomunikasi 5G di negara mereka.

Langkah ini dilakukan dengan alasan bahwa perizinan berisiko membuat China dapat mengakses data keamanan nasional yang sensitif.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengancam jika Australia mengizinkan China membangun jaringan 5G di wilayahnya, maka AS akan 'memutuskan' hubungan dengan negara itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas