Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taiwan Wajibkan Semua Wisatawan Asing Ikuti Tes PCR Tanpa Terkecuali

Setelah memasuki Taiwan, wisatawan juga akan dikenakan uji tindak lanjut dan tindakan manajemen kesehatan mandiri.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Taiwan Wajibkan Semua Wisatawan Asing Ikuti Tes PCR Tanpa Terkecuali
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TES SWAB - Petugas mobil PCR melakukan tes swab kepada 200 warga Kalirungkut, Medokan Ayu, Tenggilis dan Gunung Anyar di Utara Kecamatan Rungkut, Senin (1/6). Sebanyak 600 warga, Senin (1/6) melakukan pemeriksaan swab dengan 2 tim mobil PCR bantuan BNPB yang melakukan pemeriksaan di 3 tempat (RS BDH, RSI A Yani dan di Utara Kecamatan Rungkut). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Setelah membuka perbatasannya untuk para pelancong (wisatawan), pemerintah Taiwan pun akan meminta mereka mengikuti tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terkait virus corona (Covid-19) sebelum diizinkan memasuki negara itu.

Seperti yang disampaikan Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan saat mengumumkan kebijakan tersebut dalam konferensi pers hari Senin lalu.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan sekaligus Kepala CECC Taiwan Chen Shih-chung mengatakan bahwa saat Taiwan memudahkan kontrol perbatasannya, para wisatawan asing ini akan diminta untuk menunjukkan hasil uji negatif dalam tes PCR, sebelum memasuki negara pulau itu.

Baca: Cara Mengambil Surat Tes PCR di Jepang Bagi yang Mau ke Indonesia

Baca: Komisi IX DPR: Biaya Tes PCR Jangan Sampai Bebani Rakyat

Setelah memasuki Taiwan, mereka juga akan dikenakan uji tindak lanjut dan tindakan manajemen kesehatan mandiri.

Namun, ini tergantung pada jenis kegiatan apa yang akan mereka lakukan saat berada di Taiwan.

Dikutip dari laman Taiwan News, Kamis (11/6/2020), beberapa orang pun mempertanyakan klaim CECC yang menyatakan bahwa kunci untuk membuka kembali perbatasan adalah pemakaian masker oleh warga Taiwan.

Berita Rekomendasi

Mereka menilai seharusnya kunci yang diterapkan tidak hanya sekadar memakai masker, namun juga harus menjadi sistem pengujian perbatasan yang lebih baik.

Menanggapi rasa pesimis itu, Chen pun menegaskan pengujian di bandara sudah memiliki keefektifan sendiri, namun tidak dapat menjamin bahwa 100 persen orang yang membawa virus ini akan terdeteksi.

Petugas Karantina Taiwan sebelumnya memang menemukan sekitar 100 kasus yang dikonfirmasi.

Lalu 100 lainnya ditemukan selama melakukan isolasi mandiri di rumah.

Sementara yang lainnya dinyatakan positif setelah menyelesaikan masa karantina 14 hari mereka.

Chen menegaskan, keberhasilan pendeteksian virus ini membutuhkan beberapa lapisan penyaringan.

Pencegahan pandemi ini tidak akan berhasil hanya dengan metode tunggal.

"Hanya pemeriksaan yang cermat pada semua tahap yang akan memastikan pencegahan penyebaran penyakit. Saat orang asing ingin masuk ke Taiwan, mereka harus menguji negatif dengan tes PCR," kata Chen.

Ia menambahkan bahwa CECC tidak akan menerapkan pengujian massal pada Warga Negara Taiwan yang memasuki negara itu dari luar negeri, karena pemerintah berkewajiban untuk memberikan perawatan kepada mereka jika terinfeksi.

Namun, pemerintah Taiwan tidak memiliki kewajiban untuk merawat wisatawan asing yang terinfeksi.

"Namun jika wisatawan asing yang sakit diizinkan masuk tanpa penyaringan, mereka dapat dengan cepat memulai kembali wabah lokal," tegas Chen.

Untuk mencegah Warga Negara Asing (WNA) agar tidak menambah penyebaran wabah ini di Taiwan, kata dia, metode pengujian tersebut menjadi garis pertahanan utama yang harus dipertahankan di bandara sebagai gerbang masuk pertama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas