Adik Kim Jong Un Ancam Kirim Tentara Korut ke Perbatasan Korsel, Gara-gara Selebaran di Balon Udara
Tentara Korea Utara mengancam para pembelot akan memasuki zona demiliterisasi, perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Korea Utara mengancam para pembelot akan memasuki zona demiliterisasi, perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Ancaman ini dilayangkan karena para pembelot di Korea Selatan terus mengirim propaganda ke Korea Utara.
Dikutip dari BBC selama akhir pekan ini, adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Yo Jong mengaku telah memerintahkan tentara untuk mempersiapkan diri.
Menurutnya militer Korut kini siap mengubah garis depan menjadi benteng.
Pasukan juga akan meningkatkan kewaspadaan militer di perbatasan.
Baca: Adik Kim Jong Un Tebar Ancaman, Korea Selatan Langsung Rapat Darurat
Baca: Media Korea Utara Sebut Kim Jong Un Bekerja Tanpa Istirahat dan Tanpa Tidur, Tak Ada Libur Baginya

Ketegangan kedua negara ini meningkat karena banyaknya propaganda yang dilancarkan para pembelot.
Biasanya mantan warga Korut ini mengirim selebaran propaganda melalui balon-balon udara yang diterbangkan di langit.
Sejatinya aksi ini telah dilakukan para pembelot selama beberapa tahun.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Selasa (16/6/2020) menanggapi ancaman Korea Utara.
Pihaknya mengatakan akan bekerja sama dengan AS untuk memonitor pergerakan Korea Utara.
Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan zona demiliterisasi, yang memisahkan kedua negara sejak Perang Korea pada 1950an.
Pada Selasa ini, militer Korut mengatakan sedang mempelajari rencana untuk pindah ke zona demiliterisasi.
Staf umum mengatakan pihaknya dalam siaga tinggi dan secara cepat akan melanjutkan segala keputusan pemerintah.
Pernyataan ini datang setelah adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam akan menyerang Korsel dengan militer pada Sabtu lalu.