Mantan Manajer N Sync dan Backstreet Boys Bersembunyi Bertahun-tahun dan Punya Rumah Mewah di Bali
Seorang turis di Bali, Indonesia, mengenali Pearlman dan menyadari bahwa dia tinggal di dekatnya, lalu melaporkan kepada pihak berwenang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan manajer boyband N Sync dan Backstreet Boys, Lou Pearlman yang meninggal 16 Agustus 2016, ternyata pernah punya rumah besar dan mewah di Bali Indonesia.
Belakangan rumah itu kemudian disita FBI dan dilelang kepada investor baru.
"Lou Pearlman kabur dan pernah tinggal bertahun-tahun bersembunyi di Bali dan memiliki rumah mewah di Bali. Kemudian disita FBI Amerika dan dilelang serta dijual kepada pembeli lain," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (16/6/2020).
Pada Maret 2007, keberadaan Pearlman masih belum diketahui.
Seorang turis di Bali, Indonesia, mengenali Pearlman dan menyadari bahwa dia tinggal di dekatnya, lalu melaporkan kepada pihak berwenang.
Informasi itu sampai ke FBI (Biro Investigasi Federal Amerika Serikat), yang mengirimkan agen ke Bali untuk menangkap dan menginterogasi Lou.
Pearlman akhirnya setuju untuk menemani FBI ke Guam, tempat ia ditangkap dan dibawa kembali ke Orlando pada Juli 2007.
Selama lebih dari 20 tahun dia berhasil lolos, kabur dari banyak kebohongan yang dilakukannya, antara lain mengatakan telah membuat kantor akuntan, telah membuat bank dan sebagainya.
Baca: Jangan Pernah Simpan Telur di Pintu Kulkas, Bahayanya Mengerikan Banget
Pearlman dalam persidangan mengaku bersalah atas persekongkolan untuk melakukan penipuan bank, pencucian uang, kebangkrutan, dan penipuan pada tahun 2008.
Lou diperintahkan pengadilan untuk membayar ganti rugi 310 juta dolar AS serta ntuk membayar denda 200 juta dolar AS.
Seth Abramovitch dari "The Hollywood Reporter" berbicara dengan Pearlman pada 2013, setelah dia menghabiskan lima tahun di penjara.
Seorang hakim menawari Pearlman proposal yang tidak biasa dalam upaya untuk mengungkap dana yang mungkin disembunyikan Pearlman.
Tawaran itu adalah untuk setiap juta dolar AS yang dikembalikan ke korban, Pearlman akan mendapat satu bulan potongan hukuman penjara.