Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksin Corona Unggulan China Telah Selesaikan Dua Kali Tahap Uji Coba pada Manusia: Hasilnya Aman

Vaksin virus corona unggulan dari China telah menyelesaikan uji coba tahap satu dan dua pada manusia. Hasilnya sejauh ini aman.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Vaksin Corona Unggulan China Telah Selesaikan Dua Kali Tahap Uji Coba pada Manusia: Hasilnya Aman
NICOLAS ASFOURI / AFP
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. 

TRIBUNNEWS.COM - Vaksin Covid-19 unggulan dari China telah menyelesaikan uji coba tahap satu dan dua pada manusia.

Hasil uji coba menunjukan aman dan dapat menghasilkan respon kekebalan pada subjek yang diuji.

Hal itu disampaikan oleh pengembang vaksin dari China National Biotec Group (CNBG), Selasa, (16/6/2020).

Kandidat vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahaan CNBG, Institut Produk Biologi Wuhan ini, memulai uji coba manusia di provinsi Henan pada bulan April lalu.

Uji coba tersebut diinokulasi dengan dosis rendah, sedang dan tinggi kepada relawan berusia 18 hingga 59 tahun.

Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. (Fresh Daily)

CNBG menyatakan, para relawan diberikan suntikan kedua dua minggu, tiga minggu atau empat minggu kemudian untuk mempelajari respon keamanan dan kekebalan vaksin.

Sebanyak 1.120 sukarelawan telah diberikan vaksin virus yang menyebabkan Covid-19.

Berita Rekomendasi

Perusahaanitu juga mengatakan studi miliknya sejauh ini menunjukkan hasil vaksin itu aman tanpa kecelakaan atau efek samping yang parah.

"Tingkat antibodi yang tinggi telah diinduksi di antara program inokulasi yang berbeda dan dalam kelompok dosis yang berbeda," ujar perusahaan tersebut, dikutip Tribunnews dari SCMP.

Baca: Vaksin Covid-19 Buatan Imperial College London Masuki Tahap Uji Coba Pada Manusia

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

"Program inokulasi sukarelawan dengan dua dosis empat minggu terpisah diinduksi antibodi menetralkan (menghalangi patogen dari menginfeksi sel manusia) di semua subjek uji," lanjutnya.

Mereka mengklaim penelitian ini adalah uji klinis pertama di dunia untuk mendapatkan data keamanan dan efektifitas dari vaksin Covid-19 dua dosis yang tidak aktif.

"Penelitian ini juga melibatkan periode terpanjang, data paling komprehensif dan hasil penelitian klinis paling memuaskan dari uji klinis vaksin Covid-19," ujar mereka.


Mereka menyatakan akan secara aktif memajukan uji klinis fase tiga di luar negeri.

Lebih lanjut, perusahaan itu telah mencapai "niat kerjasama" dengan perusahaan dan lembaga di berbagai negara.

Baca: Italia, Jerman, Perancis dan Belanda Teken Kontrak dengan AstraZeneca Pasok Vaksin Covid-19

Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

China memiliki lima vaksin yang sedang dalam studi klinis.

Adapun empat vaksin tidak aktif dan satu lagi menggunakan teknologi vaksin vektor virus berbasis adenovirus.

Anak perusahaan CNBG kedua, Institut Produk Biologis Beijing, juga memiliki kandidat vaksin yang menjalani uji klinis.

CNBG telah membangun fasilitas dengan tingkat keamanan hayati yang tinggi untuk memproses virus yang sangat patogen untuk produksi vaksin.

Kedua pabrik akan memiliki kapasitas produksi tahunan gabungan dari 200 juta hingga 220 juta dosis.

Baca: Vaksin Covid-19 Belum Ada, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat agar Patuhi Protokol Kesehatan

ILUSTRASI obat. Pemerintah mengaku sedang melakukan ujicoba terhadap obat asli Indonesia untuk vaksin corona.
ILUSTRASI obat. Pemerintah mengaku sedang melakukan ujicoba terhadap obat asli Indonesia untuk vaksin corona. (pixabay.com)

Pengumuman CNBG datang hanya beberapa hari setelah pengembang vaksin Cina lainnya, Sinovac Biotech dari Beijing, mengatakan kandidat vaksin Covid-19 eksperimentalnya menginduksi antibodi penetralisasi pada relawan "di atas 90 persen" setelah menerima dua suntikan, dua minggu terpisah, dalam fase satu dan fase dua.

Sinovac juga mengatakan vaksinnya aman dan tanpa efek samping yang serius.

Sinovac menuturkan akan menyerahkan laporan studi klinis dan protokol studi klinis fase dua kepada regulator obat China, Administrasi Produk Medis Nasional, dan mengajukan permohonan uji klinis fase tiga di luar China.

Perusahaan tersebut mengumumkan sebelumnya mereka telah mencapai kesepakatan dengan Instituto Butantan di Brazil untuk mempersiapkan dan melakukan studi klinis fase tiga.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas