3 Pemimpin Eropa dan Paus Fransiskus Terima Ucapan Selamat Tahun Baru dari Putin
Inilah pemimpin negara-negara di Eropa yang mendapat ucapan selamat tahun baru dari Putin, siapa saja?
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin tiga negara Eropa serta Paus Fransiskus menerima ucapan selamat Tahun Baru dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Presiden Serbia Aleksandar Vucic, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan termasuk di antara mereka yang menerima ucapan hangat atas Natal dan Tahun Baru 2025 mendatang," ungkap Kremlin pada 30 Desember, mengutip Kyiv Independent.
Sementara sebagian besar negara Eropa tetap bersikap dingin terhadap Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina, beberapa negara masih mempertahankan hubungan diplomatik yang positif dengan Rusia dalam berbagai tingkatan.
Orban, misalnya, sering membela Rusia dengan mengkritik sanksi UE terhadap Rusia dan memblokir bantuan militer ke Ukraina.
Sementara itu, Serbia memelihara hubungan persahabatan dengan Moskow karena sangat bergantung pada pasokan gas Rusia.
Serbia menggunakan sekitar 2,5 miliar meter kubik gas setiap tahunnya, dengan sekitar 2 miliar meter kubik gas tersebut, diperoleh dari raksasa energi milik negara Rusia, Gazprom.
Di sisi lain, Erdogan berusaha menjaga hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina.
Turki memfasilitasi aliran minyak Rusia ke Uni Eropa sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, yang memungkinkan Kremlin menghindari sanksi dari blok tersebut.
Pada saat yang sama, Erdogan secara terbuka mendukung kedaulatan Ukraina.
Pemerintahan Erdogan juga telah memberikan bantuan yang signifikan kepada Ukraina sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia.
Meskipun tidak disebutkan dalam daftar resmi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada media pemerintah Rusia bahwa Perdana Menteri Slovakia Robert Fico juga telah menerima pesan dari Putin.
Baca juga: Sambut Tahun Baru, Kim Jong Un Kirim Ucapan Mesra ke Putin Sebut Pimpinan Kremlin Sahabat Terkasih
Di bawah kepemimpinan Fico, Slovakia mengambil langkah tegas dalam kebijakan luar negerinya.
Slovakia menghentikan pasokan militer ke Ukraina dan membangun retorika yang lebih bersahabat dengan Rusia.
Fico juga baru-baru ini mengumumkan bahwa ia telah menerima undangan dari Kremlin untuk menghadiri perayaan Hari Kemenangan di Moskow pada bulan Mei mendatang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.