Nasib Polisi Atlanta Penembak Pria Kulit Hitam Rayshard Brooks
Rekannya sesama polisi yang lain, Devin Brosnan, diganjar tuntutan lebih ringan, yakni sanksi administratif
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Brosnan mengaku berdiri di bahu, saat Brooks berjuang untuk hidup," kata Howard.
"Para petugas tidak segera memberikan bantuan medis," kata Howard.
Hasil Autopsi: Penembakan 'Brooks' Oleh Polisi Adalah Pembunuhan
Kematian Brooks di tangan polisi Atlanta pada Jumat (12/6/2020), adalah pembunuhan.
Demikian hasil autopsi dari Kantor Pengujian Medis Fulton County, Georgia, Minggu (14/6/2020) waktu setempat.
Brooks ditembak dua kali di bagian punggung.
Hasil autopsi menunjukkan Brooks, 27, meninggal karena kehilangan darah dan cedera organ yang disebabkan oleh dua luka tembak.
"Cara kematiannya adalah pembunuhan," demikian pernyataan itu.
Kematian Brooks kembali memicu kemarahan publik di Atlanta setelah berhari-hari aksi demonstrasi di seluruh dunia melawan rasisme dan kebrutalan polisi terjadi karena kematian George Floyd, seorang warga keturunan Afrika-Amerika, di Minneapolis pada 25 Mei.
Atas kejadian itu, kepala Polisi Atlanta, Erika Shields, mundur dari posisinya.
Brooks ditembak mati oleh seorang anggota polisi di jalur drive-thru restoran cepat saji Wendy'a pada Jumat (12/6/2020) malam.
Shields menyatakan pengunduran dirinya kepada Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms, Sabtu (13/6/2020) waktu setempat.
Sebagai penggantinya, Rodney Bryant diangkat menjadi kepala polisi sementara sampai pengganti permanen ditunjuk.
Wali Kota Atlanta menyerukan kepada petugas yang melakukan penembakan untuk segera mundur.