Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rahasia Donald Trump Diungkap Mantan Pejabat, Xi Jinping, Uighur hingga Digosipin Staf Gedung Putih

Buku terbaru karya mantan Penasihat Keamanan Nasional, John Bolton mendadak viral karena menulis kerjasama Presiden AS dengan China.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Rahasia Donald Trump Diungkap Mantan Pejabat, Xi Jinping, Uighur hingga Digosipin Staf Gedung Putih
Photo by Nicholas Kamm / AFP
Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Buku terbaru karya mantan Penasihat Keamanan Nasional, John Bolton mendadak viral karena menulis kerjasama Presiden AS dengan China.

Bolton mengatakan bahwa Presiden Donald Trump meminta bantuan Presiden China, Xi Jinping untuk memenangkannya pada Pemilu AS 2020.

Tuduhan adanya kongkalikong antara Xi Jinping dengan Trump merujuk pertemuan mereka pada KTT G20 di Osaka, Jepang pada Juni 2019.

"Trump, secara menakjubkan, mengalihkan pembicaraan ke pemilihan presiden AS yang akan datang (pada 2020), menyinggung kemampuan ekonomi China dan memohon kepada Jinping untuk memastikan dia menang," tulis Bolton, dikutip dari BBC

"Dia menekankan pentingnya petani dan meningkatkan pembelian kedelai dan gandum China dalam hasil pemilu," tambahnya.

Baca: Mantan Penasihat Gedung Putih Ungkap Donald Trump Kongkalikong dengan Xi Jinping Agar Menang Pilpres

Baca: Facebook Hapus iklan Kampanye Trump yang Gunakan Simbol Kamp Konsentrasi Nazi

Presiden AS Donald Trump berjalan melewati tembok yang dicoret-coret pendemo ketika menuju Gereja Episkopal St John's yang lokasinya tak jauh dari Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump berjalan melewati tembok yang dicoret-coret pendemo ketika menuju Gereja Episkopal St John's yang lokasinya tak jauh dari Gedung Putih. (AFP)

Memang para petani menjadi pemilih utama karena sebagian besar dari mereka memenangkan Trump pada pemilu 2016.

Bolton juga menyebutkan pembicaraan sebelumnya pada jamuan makan malam, di mana Jinping dan Trump membahas pembangunan kamp di wilayah Xinjiang, barat China.

Berita Rekomendasi

Trump mengatakan bahwa pembangunan itu tepat dan harus dilanjutkan.

Diketahui China telah menahan sekitar satu juta warga Uighur dan etnis minoritas di kamp-kamp tersebut.

Mereka dihukum dan didoktrinasi di dalam tempat itu.

Padahal pemerintahan Trump mengritik perlakuan China kepada Uighur secara terang-terangan.

Bahkan pada Rabu ini, Trump menandatangani undang-undang yang mengesahkan sanksi AS kepada pejabat China yang bertanggungjawab atas penindasan warga Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.

China membantah menganiaya warga Uighur dan menyerang langkah AS, menyebutnya tindakan jahat dan mengancam.

Baca: Kampanye Pertama Donald Trump Abaikan Jaga Jarak dan Tak Diwajibkan Pakai Masker

Baca: Donald Trump Dikecam karena Ingin Rapat di Lokasi Pembantaian Orang Afrika-Amerika di Era 1921

Selain berupaya dengan Jinping, Bolton membenarkan tuduhan Trump menginginkan pemangkasan bantuan militer untuk menekan Ukraina agar memberikan informasi untuk mengalahkan Joe Biden, capres dari partai Demokrat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas