Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump 'Digoyang' Mantan Penasihatnya, Menlu AS Sebut John Bolton Pengkhianat Berbahaya

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, orang dekat Trump, ikut berang kepada John Bolton. Ia menuding Bolton sebagai seorang pengkhianat.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Donald Trump 'Digoyang' Mantan Penasihatnya, Menlu AS Sebut John Bolton Pengkhianat Berbahaya
Alex Brandon / AP
John Bolton 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - John Bolton, mantan penasihat keamanan Presiden AS Donald Trump, benar-benar bikin gempar Gedung Putih.

Ia bakal merilis sebuah buku yang mengungkap berbagai rahasia sensitif terkait dengan Presiden Trump.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, orang dekat Trump, ikut berang kepada John Bolton. Ia menuding Bolton sebagai seorang pengkhianat.

"Saya belum membaca buku itu, tetapi dari kutipan-kutipan yang diterbitkan, John Bolton menyebarkan sejumlah kebohongan dan kepalsuan. Sangat menyedihkan dan berbahaya. John Bolton melakukan peran sebagai pengkhianat yang merusak Amerika," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, Jumat (18/6/2020).

Sebaliknya ia memuji Presiden Trump sebagai kekuatan untuk kebaikan di dunia.

Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020.
Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. (Photo by Nicholas Kamm / AFP)

Komentar Pompeo muncul di tengah upaya Gedung Putih menghentikan rencana peluncuran buku berjudul "Di Ruang Di Mana Terjadi."

Dalam buku itu Bolton merinci serangkaian tuduhan yang mengejutkan terkait Donald Trump.

Berita Rekomendasi

Dia menyebut Trump meminta bantuan Presiden China Xi Jinping untuk memenangkan Pemilihan Presiden AS pada November 2020 mendatang.

Baca: Kalah Menyakitkan, Pemain Arsenal Emosi dan Cekik Pemain Brighton Usai Pertandingan

Bolton juga mengungkapkan tahun lalu Xi mengatakan kepada Trump, China sedang membangun kamp konsentrasi untuk penahanan massal Muslim Uyghur.

Menanggapi informasi dari Xi, Trump mengatakan China harus terus membangun kamp yang menurutnya hal tepat untuk dilakukan.

Pada pertemuan lain selama KTT G-20 tahun lalu di Osaka, menurut Bolton, Trump juga menyinggung Pemilihan Presiden AS.

"Trump menekankan pentingnya petani dan peningkatan pembelian kacang kedelai dan gandum China," kata Bolton.

Trump mengusulkan defisit neraca perdagangan sebesar 350 miliar dolar AS dikompensasi China dengan membeli sebanyak mungkin produk pertanian Amerika

Bolton menggambarkan secara lebih detil pembicaran Trump dengan Xi Jinping.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas