Donald Trump 'Digoyang' Mantan Penasihatnya, Menlu AS Sebut John Bolton Pengkhianat Berbahaya
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, orang dekat Trump, ikut berang kepada John Bolton. Ia menuding Bolton sebagai seorang pengkhianat.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
"Pada jamuan makan malam pertemuan G-20 di Osaka, pada Juni 2019, Xi yang hanya didampingi penerjemah, telah menjelaskan kepada Trump mengapa ia membangun kamp konsentrasi di Xinjiang," kata Bolton.
Baca: Kagumi Istana Raffi Gigi Seluas 1000 Meter, Anang-Ashanty Syok Lewat Pintu Rahasia: Bakal Gak Ketemu
Pada saat itu Trump mengatakan Xi harus melanjutkan pembangunan kamp-kamp itu. Menurut Trump langkah itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
"Staf utama Dewan Keamanan Nasional Asia, Matthew Pottinger, mengatakan kepada saya Trump mengatakan sesuatu yang sangat mirip (soal kamp di Xinjiang) selama perjalanan November 2017 ke China," kata Bolton.
Melecehkan Trump
Departemen Luar Negeri AS memperkirakan lebih dari satu juta Uyghur, etnik Kazakh, Kyrgyzstan, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya telah ditahan oleh pemerintah China di kamp-kamp interniran.
Mereka dilaporkan menjadi sasaran penyiksaan, perlakuan kejam dan tidak manusiawi seperti pelecehan fisik dan seksual, kerja paksa, dan kematian.
Dalam buku itu Bolton juga mengungkap Pompeo melecehkan Trump selama negosiasi dengan Korea Utara.
Bolton menggambarkan pertemuan antara Trump dan Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara itu menyalahkan hubungan kurang harmonis antara negaranya dan AS karena tindakan pemerintah sebelumnya.
Menurut Bolton, Kim mengatakan kepada Trump, mereka dapat menghilangkan ketidakpercayaan dan bekerja secara cepat menuju kesepakatan nuklir.
Baca: Misteri Sidang Kasus Penyerangan Novel Baswedan (1): Saya Yakin Pelaku Sebenarnya Sedang Gemetaran
Ketika Trump mengatakan kepada Kim ia akan mencari persetujuan Senat atas perjanjian apapun dengan Korea Utara, Pompeo memberi catatan kepada Bolton.
Apa isi catatan itu? “Dia (trump) sangat penuh omong kosong." "Saya setuju," Bolton menulis.
Ia menyebut Kim tidak menjanjikan uji coba nuklir lebih lanjut.
Terkait dengan buku Bolton, Trump mengatakan kepada Wall Street Journal Rabu malam, dirinya tidak percaya pada Bolton.