Mahathir Sebut Muhyiddin Pengkhianat, Langgar Kesepakatan Gulingkan Barisan Nasional
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan perdana menteri saat ini, Muhyiddin Yassin, adalah pengkhianat.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan perdana menteri saat ini, Muhyiddin Yassin adalah, pengkhianat.
Mahathir yang merupakan mantan PM Malaysia ke-4 dan ke-7 ini sebelumnya mengundurkan diri dari posisinya pada Februari 2020 silam.
Pada Rabu (25/6/2020), Mahathir mengatakan tidak akan bekerja dengan orang-orang yang dia sebut sebagai pengkhianat, menurut laporan Malay Mail.
Mantan PM ini menjelaskan dia membentuk Partai Bersatu dengan Muhyiddin dan masuk ke koalisi Pakatan Harapan (PH) untuk menggulingkan pemerintahan Barisan Nasional, Datuk Sri Najib Razak.
Baca: 102 TKI Malaysia Dipulangkan ke Bone Sulsel, 19 di Antaranya Terlibat Kasus Kriminal Hingga Overstay
Baca: WNI Diduga Bunuh Majikannya di Malaysia, Kini Jadi Buronan Polisi
Namun, saat ini dia justru melihat Muhyiddin bekerja dengan pihak yang bersama-sama mereka ingin jatuhkan.
Oleh karena itu, Mahathir menilai Muhyiddin pengkhianat.
"Bagi saya ini adalah pengkhianatan terhadap orang-orang."
"Ini juga merupakan pengkhianatan terhadap mitra kami di PH yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan kami."
"Tanpa PH, Muhyiddin mungkin tidak pernah menang, tidak pernah menemukan pintu belakang," tulis Mahathir dalam blognya.
Mahathir mengatakan dia perlu mengangkat isu ini lagi setelah dinasihati untuk mengesampingkan perselisihan pribadinya dengan Muhyiddin.
Mahathir mengaku diminta untuk mendukung perdana menteri saat ini.
Namun, dia mengatakan tindakan Muhyiddin akan diingat dalam sejarah sebagai pengkhianatan terhadap masyarakat Malaysia yang memilih PH dalam pemilu ke-14.
Baca: PM Muhyiddin Yassin: Malaysia dan Turki Kerja Sama Kembangkan Vaksin Covid-19
Baca: Tak Hanya Mahathir Mohamad yang Dipecat dari Partai Bersatu, Tapi Juga Politisi Muda 27 Tahun Ini
Dia juga meramalkan Partai Bersatu akan tumbang dalam pemilihan berikutnya.
"Dalam Pemilihan Umum ke-15, Umno akan bertarung dengan Bersatu yang akan dibiarkan menggantung tanpa dukungan PH."
"Tidak hanya Muhyiddin akan kalah, tetapi semua kandidat Bersatu akan dikalahkan."
"Dengan demikian Bersatu akan berakhir dan kebangkitan Umno akan 'Cash is King'-nya," tulis Mahathir.
Dia juga mengklaim Muhyiddin saat ini sedang fokus menjadi perdana menteri.
Menurutnya, Muhyiddin menggunakan Partai Aksi Demokratik (DAP) sebagai momok untuk menakut-nakuti orang Melayu.
DAP merupakan partai sekulaer beraliran kiri dengan asas demokrasi sosialisme.
Partai ini dikenal dengan paham persamaan etnis di negara Malaysia yang multi-etnik.
Massa terbesarnya didominasi warga urban dan non-Muslim terutama suku Tionghoa dan India di Malaysia.
Baca: Video Kilas Balik Drama Rossi Tendang Marc Marquez di MotoGP 2015 Seri Malaysia
Baca: Jebakan Utang dari China Diungkap Eks PM Malaysia Mahathir, Sebut Strategi Bangun Pangkalan Militer
Mahathir yang dulu pernah menentang DAP mengatakan tidak mungkin partai dengan hanya enam menteri untuk mengendalikan sisa kabinet selama dia bertugas sebagai perdana menteri.
"Bukan DAP yang bisa menghancurkan orang Melayu. Orang Melayu bisa menghancurkan DAP jika Menteri Dalam Negeri, seorang Melayu, baru saja mencabut pendaftaran DAP. Kekuatan untuk mencabut ada di tangan Muhyiddin," katanya.
Mahathir juga mengklaim Muhyiddin telah mengingkari sumpahnya untuk mengakhiri pemerintahan Najib.
Namun, nyatanya sekarang perdana menteri justru berusaha membebaskan Anggota Parlemen Najib dari tuduhan.
"Jauh dari memenuhi janjinya menggulingkan Najib, Muhyiddin sekarang bekerja tanpa lelah untuk memastikan Najib bebas dari tuduhan kriminalnya untuk ikut dalam pemilihan umum mendatang."
"Pada saat itu, Najib tidak membutuhkan Muhyiddin lagi karena Najib ingin menjadi perdana menteri," kata Mahathir.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)