Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Dubes Jepang di AS Menilai Pembatalan Sistem Aegis Ashore Terlalu Terburu-buru

Mantan duta besar Jepang di AS, Ichiro Fujisaki mengatakan sistem pertahanan harusnya dipikirkan sangat detil dan masak-masak sebelumnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mantan Dubes Jepang di AS Menilai Pembatalan Sistem Aegis Ashore Terlalu Terburu-buru
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Perimbangan militer Juni 2020 antara Jepang, China, Rusia dan Korea Utara. 

"Kita putuskan untuk menarik Aegis Ashore dari Akita dan Yamaguchi sesuai hasil rapat Dewan Keamanan Nasional (NSC) kemarin," papar Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, Kamis (25/6/2020) pagi.

Rapat NSC dilakukan kemarin sore dipimpin Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan menteri terkait pertahanan, termasuk menlu dan sebagainya.

Di markas Partai Liberal Demokratik (LDP) juga setelah itu dilakukan rapat pagi ini.

"Kami sangat meminta maaf atas situasi seperti itu dan memutuskan untuk menarik penempatan ke Perfektur Yamaguchi dan Akita," tambah Kono yang juga anggota LDP.

Baca: Praktik Lapangan Sistem Pertahanan Peluru Kendali Balistik Aegis Ashore Jepang Dibatalkan

Baca: AS Berencana Tempatkan Rudal Jarak Menengah di Jepang, China: Kami Tak Akan Tinggal Diam

Mengingat situasi baru-baru ini di Laut Cina Timur, bukan kebijakan keamanan yang baik untuk melindungi negara dengan pertahanan rudal balistik saja.

Namun pertahanan yang terintegrasi termasuk laut akan dibuat satu sistem baru yang canggih oleh pihak Jepang dalam waktu dekat ini.

"Kita ingin bergerak maju sambil bertukar pendapat dengan tegas antara partai dan pemerintah. Kita ingin melihat bagaimana seharusnya strategi keamanan, termasuk sistem pertahanan rudal yang menggantikan "Aegis Ashore" agar terintegrasi dengan canggih nantinya," ujar dia.

Berita Rekomendasi

Pada awal pertemuan, mantan Menteri Pertahanan Onodera, yang juga ketua penelitian keamanan LDP, mengatakan, "Kami ingin membentuk tim proyek dan membahas lagi sistem seperti apa yang kami butuhkan untuk pertahanan rudal sebagai sebuah partai."

Satu anggota masyarakat Akita Jepang (kiri) yang memarahi staf pertahanan Jepang (kanan) yang tertidur saat acara penjelasan sistim pertahanan intersepsi peluru kendali darat Aegis Ashore di Akita 8 Juni 2019
Satu anggota masyarakat Akita Jepang (kiri) yang memarahi staf pertahanan Jepang (kanan) yang tertidur saat acara penjelasan sistim pertahanan intersepsi peluru kendali darat Aegis Ashore di Akita 8 Juni 2019 (Ist)

Kementerian Pertahanan mengatakan untuk secara efektif melindungi seluruh Jepang dengan dua Aegis Ashore, perlu untuk menempatkannya di dekat Prefektur Akita dan Prefektur Yamaguchi, awalnya di Area Latihan Mutsumi dari SDF di Kota Hagi, Prefektur Yamaguchi, Area latihan bangunan baru Pasukan Bela Diri di Kota Akita adalah tempat kandidat untuk ditempatkan.

Kementerian Pertahanan telah berkoordinasi dengan penduduk setempat, tentang lapangan latihan di Kota Akita.

Namun ada beberapa yang melakukan penolakan dan menyebar secara lokal karena survei yang ceroboh dari Kementerian Pertahanan.

Aegis Ashore di Jepang saat penginstalan.
Aegis Ashore di Jepang saat penginstalan. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Selanjutnya, pada tanggal 15 Juni Menteri Pertahanan Taro Kono menyatakan niatnya menunda rencana penempatan di Perfektur Yamaguchi dan Akita.

Kini dipastikan peralatan tersebut ditarik dan akan diganti dengan sistem pertahanan yang baru.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas