Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menelusuri Asal Usul Ninja dengan Teori China dan Teori Jepang Kuno

Apabila melihat cara kerja Ninja sebagai mata-mata, maka sudah dimulai sekitar 4300 tahun tahun atau sekitar tahun 2300 sebelum Masehi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menelusuri Asal Usul Ninja dengan Teori China dan Teori Jepang Kuno
Foto NHK
Kontrak Ninja yang terungkap pertama kali dibuka oleh peneliti Associate Profesor dari Universitas Mie, Yoshiki Takao, 27 November 2018. 

Demikian pula Kaisar Jimmu (Kamu-yamato Iware-biko no Mikoto) yang menaklukkan kepemimpinan sebelumnya menjadi legenda sekitar 660 tahun sebelum masehi, diperkirakan menggunakan orang yang bertugas seperti ninja sehingga berhasil dalam perangnya.

Para murid GrandMaster Ninja Jepang, Masaaki Hatsumi (83) memberikan penghormatan pada leluhur, barulah memulai latihan Ninjutsu, ilmu dasar menjadi ninja.
Para murid GrandMaster Ninja Jepang, Masaaki Hatsumi (83) memberikan penghormatan pada leluhur, barulah memulai latihan Ninjutsu, ilmu dasar menjadi ninja. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Hanya setelah kelahiran manorialisme (sistem ekonomi di Eropa Tengah berdasarkan tanah pribadi diciptakan oleh Manor) aktivitas ninja di Jepang menjadi jelas.

Ketika kompetisi untuk tanah dimulai, menjadi penting untuk menyusup dan mengejutkan musuh.

Mereka yang bertindak sebagai mata-mata adalah mereka yang tidak memiliki tanah sendiri dan bermukim di sekitar istana.

Kemudian, pemilik tanah menyebut sekelompok orang seperti itu sebagai "penjahat" dan kemudian menjadi "ninja."

Setelah itu, sampai periode jaman Sengoku (1232 – 1603), Ninja memiliki peran penting dalam pertempuran.

Baca: Satu Lagi Daerah Pariwisata Tempat Mengenal Ninja Jepang, Lokasinya Dekat Tokyo

Baca: Ninja Jepang Bukan Hanya Iga dan Koga Saja, Ada Juga Klan Lainnya

Bahkan sempat diadu-domba antara klan Koga dan Klan Iga sehingga ratusan ninja meninggal dunia.

Berita Rekomendasi

Tetapi pada periode Edo (1603 – 1868), mereka dapat bersatu kembali dan lapangan bermain mereka "menghilang."

Dalam arti, musuh hanya orang yang ditargetkan masternya, bukan lagi sesama ninja seperti di masa lalu saat berperang.

Jadi apabila mereka (ninja) bertemu pasukan atau bodyguard target, meskipun juga model ninja, tidak lagi menganggap berkelahi sebagai antar ninja, tetapi dianggap ninja melawan bodyguard sang target.

Jinichi Kawakami, ninja terakhir di Jepang (kiri), Hiroshi Mizohata (tengah) dari biro Pariwisata Osaka, Dr Yuji Yamada (kanan) ahli peneliti ninja.
Jinichi Kawakami, ninja terakhir di Jepang (kiri), Hiroshi Mizohata (tengah) dari biro Pariwisata Osaka, Dr Yuji Yamada (kanan) ahli peneliti ninja. (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo)

Gaji yang dibayarkan kepada ninja pun secara bertahap menurun, dan beberapa dari mereka menjadi pencuri dan menjadi penghibur yang melakukan ninjutsu.

Ninjutsu, yang menjadi hiburan bagi rakyat jelata, mungkin telah menjadi citra ninja saat ini.

Tak heran tempat hiburan menunjukkan dan atau menampilkan tokoh dengan pakaian ninja, biasanya melakukan hiburan dengan kemampuan ninjutsunya, ilmu dasar bela diri yang dimiliki ninja.

Sekolah Ninjutsu pun muncul sejak tahun 1181 oleh Togakure Daisuke dengan sekolahnya bernama Togakure School of Ninjutsu.

Buku Rahasia Ninja di Jepang, cerita riil mengenai ninja di Jepang, rencana akan diterbitkan Agustus 2020, silakan melihat informasi lengkap ninja di www.ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas