Tiga Orang Tewas dan Satu Buta Usai Minum Hand Sanitizer
Pejabat kesehatan setempat mengatakan kasus-kasus tersebut dilaporkan ke New Mexico Poison Control selama beberapa minggu di bulan Mei
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Tiga orang tewas dan satu orang buta secara permanen akibat keracunan metanol setelah meneguk hand sanitizer di New Mexico, Amerika Serikat.
Departemen Kesehatan New Mexico mengatakan tiga orang lainnya yang juga meneguk hand sanitizer dalam kondisi kritis.
Ketujuh orang itu minum hand sanitizer yang digunakan sebagai cairan pembersih tangan yang mengandung metanol.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan kasus-kasus tersebut dilaporkan ke New Mexico Poison Control selama beberapa minggu di bulan Mei, dan itu terkait dengan alkoholisme.
Melansir dari CNN, Senin (29/6/2020), otoritas itu tidak memberikan rincian tambahan tentang para korban atau di mana insiden itu terjadi.
Beberapa orang diketahui menggunakan hand sanitizer untuk mabuk karena kandungan alkohol di dalamnya.
Baca: Ikan Tongkol Diduga Bikin 19 Warga di Kabupaten Batang Keracunan, Bantuan Sembako Diganti Bandeng
Baca: Tes Spesimen Covid-19 DKI Sebesar 21.406 per 1 Juta Penduduk, Jatim Baru Lakukan 1.428 Pemeriksaan
Brandon Warrick, asisten profesor di Universitas New Mexico yang disertifikasi dalam pengobatan darurat, toksikologi medis, dan kecanduan, mengatakan kepada The New York Times bahwa ini adalah jumlah terbesar kasus keracunan metanol yang pernah dilihatnya.
Warrick menghubungkannya dengan fakta bahwa, secara historis, keracunan metanol telah terjadi pada saat alkohol sulit didapat.
"Karena hand sanitizer sulit ditemukan di masa pandemi virus corona, saya curiga ada ketekaitan dengan covid-19," katanya.
Sebelum pandemi virus corona, hand sanitize dilarang di sebagian besar penjara.
Hal itu dikhawatirkan bahwa tahanan akan meminumnya atau menggunakannya untuk menyalakan api.
Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah merekomendasikan bahwa penjara harus meyediakan pembersih tangan yang mengandung alkohol untuk membantu memerangi virus corona.
Namun, CDC memberi catatan bahwa hand sanitizer yang terdapat di dalam penjara dapat diawasi dengan ketat.
Minggu ini, Balai Makanan dan Obat-obatan AS mendesak orang untuk tidak menggunakan produk hand santizer yang diproduksi oleh Eskbiochem SA karena potensi keberadaan bahan kimia beracun.