Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Gulnar Omirzakh, Warga Uighur Dipaksa KB oleh Otoritas China

Gulnar Omirzakh menceritakan pengalamannya bagaimana otoritas China di Xinjiang memaksanya untuk menggunakan alat kontrasepsi beserta ancaman penjara.

Editor: Archieva Prisyta
zoom-in Pengakuan Gulnar Omirzakh, Warga Uighur Dipaksa KB oleh Otoritas China
AFP/HECTOR RETAMAL
Ilustrasi. Wanita Uighur menggendong bayi di Xinjiang, Rabu (11/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Mencegah memiliki anak adalah salah, sebuah kalimat yang diucapkan Gulnar Omirzakh menceritakan pengalamannya bagaimana otoritas China di Xinjiang memaksanya untuk menggunakan alat kontrasepsi beserta ancaman kurungan jika menolak.

Warga Uighur keturunan China-Kazakhstan ini mengaku disuruh pejabat setempat memasang alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).

Pemerintah China dinilai mengambil langkah yang kejam dalam membatasi angka kelahiran warga Uighur dan sejumlah minoritas lainnya.

Operasi yang telah dijalankan selama empat tahun terakhir ini oleh sejumlah ahli dianggap mengarah pada apa yang disebut 'genosida demografis'.

Omirzakh adalah perempuan dari keluarga tak mampu yang merupakan istri dari seorang pedagang sayur.

Pada 2018, ia mengaku pernah didatangi empat orang pejabat yang mengenakan seragam militer.

Keempat pria ini mengetuk pintu rumahnya dan menjatuhkan denda $2685 atau sekitar 38,9 juta rupiah (kurs 2018).

BERITA REKOMENDASI

Denda ini dijatuhkan lantaran ia memiliki lebih dari dua anak.

Sebagai informasi, menurut investigasi, China secara teratur menyuruh perempuan dari etnis minoritas untuk memeriksa kehamilan, memasang alat kontrasepsi, sterilisasi, bahkan aborsi.

Angka aborsi tercatat telah dilakukan oleh ratusan ribu warga.

Baca: AS Minta Partai Komunis China Hentikan Praktik Aborsi Paksa terhadap Perempuan Etnis Uighur

Foto ini diambil pada 11 September 2019 menunjukkan seorang pria mengendarai kendaraan di lingkungan etnis Uighur di Aksu, Xinjiang. Otoritas China melakukan sterilisasi paksa terhadap perempuan dalam opersi menahan pertumbuhan populasi etnis minoritas di wilayah Xinjiang barat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 29 Juni 2020.
Foto ini diambil pada 11 September 2019 menunjukkan seorang pria mengendarai kendaraan di lingkungan etnis Uighur di Aksu, Xinjiang. Otoritas China melakukan sterilisasi paksa terhadap perempuan dalam opersi menahan pertumbuhan populasi etnis minoritas di wilayah Xinjiang barat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 29 Juni 2020. (HECTOR RETAMAL / AFP)

Halaman Selanjutnya ------->

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas