Tantangan Beri Tip Viral di Las Vegas, Seorang Pelayan Dapat Uang Tambahan hingga Rp 30 Juta
Aksi kebaikan yang dilakukan netizen di Las Vegas memberi dampak baik pada pelayan restoran yang tempat kerjanya terpaksa ditutup akibat pandemi virus
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Aksi kebaikan yang dilakukan netizen di Las Vegas memberi dampak baik pada pelayan restoran yang tempat kerjanya terpaksa ditutup akibat pandemi virus corona.
Seperti yang dilansir wset.com, Margarita Ramirez bekerja sebagai pelayan restoran di Blueberry Hill, Las Vegas selama 6 tahun.
Menu sarapan dari restorannya itu tidak pernah dipromosikan lewat iklan.
Namun menu itu sangat populer di kalangan penduduk lokal.
Seorang warga lokal Andrew Meachum sudah menjadi langganan dan bertemu Ramirez beberapa tahun lalu.
Seperti restoran pada umumnya saat pandemi, restoran tempat Ramirez bekerja juga ditutup.
Ia masih mendapat gaji.
Baca: Kelakuan Buruk Penumpang Pesawat yang Gunakan Masker Sebagai Penutup Mata, Fotonya Viral di Medsos
Baca: Pemuda Malaysia Meninggal dalam Kecelakaan yang Disebabkan Microsleep, Tidur Singkat Merenggut Nyawa
Namun, pada dasarnya pelayan restoran di Amerika sangat bergantung pada tip dari pelanggan.
Bukan dari gaji, justru dari tip itulah mereka hidup.
Saat restoran kembali dibuka, Ramirez mendapatkan kembali rutinitasnya.
Itu artinya, Ramirez akan mendapatkan kembali pelanggan seperti Andrew yang mengunjungi restorannya untuk makan bersama teman-teman.
"Dia (Andrew) selalu membayar dengan uang cash tapi kemarin ia berkata akan membayar dengan kartu kredit," ujar Ramirez.
Manajer umum restoran, Phil Thomas, mengatakan bahwa saat Andrew sarapan, Andrew berkata ia ingin melakukan sesuatu yang baik untuk Ramirez.
"Dan kemudian dia (manajer) menunjukkan kepada saya struk dan saya tidak bisa bisa percaya," kata Ramirez.
"Saya bertanya kepada manajer saya apakah dia serius saya diberi tip $ 2.000 dan dia berkata 'ya, kau layak mendapatkannya'."
Terinspirasi oleh tantangan tip yang viral awat tahun 2020 lalu, Andrew meninggalkannya tip $ 2.020 (Rp 30 juta) untuk Ramirez.
Padahal tagihan makannanya hanya $ 34 (Rp500 ribu).
"Aku bilang oh terima kasih banyak. Anda sangat, sangat baik."
"Terima kasih telah memberkati saya dan keluarga saya terutama sekarang karena suami saya kehilangan pekerjaannya sekitar tiga bulan yang lalu," kata Ramirez.
Andrew Meachum mengatakan ia mendengar tentang tantangan "2020" di berita.
Tantangan itu dimulai di sebuah restoran di Michigan dan telah menginspirasi orang-orang di seluruh negeri untuk memberi tip lebih banyak pada pelayan mereka.
"Saya sangat beruntung selama pandemi karena pengemudi truk jalanan."
"Saya sangat sibuk selama krisis ini dan saya hanya ingin membantu seseorang, " kata Meachum.
Manajer Thomas mengatakan selama pandemi, pelanggannya telah melakukan sesuatu yang ekstra kepada stafnya.
Tetapi untuk Meachum, Thomas berkata "Saya tidak memiliki kata-kata untuk mengatakan betapa menyenangkannya bagi seseorang untuk melakukan itu secara tiba-tiba, itu adalah hal yang indah."
Ramirez, masih kaget bahwa ia menerima hadiah itu.
"Aku merasa sangat diberkati," ucapnya.
Pentingnya Tip bagi Pelayan Restoran di Amerika
Februari lalu, seorang pelayan restoran mengunggah video yang menunjukkan betapa pentingnya tip karena gaji yang ia terima dari restoran sungguh tidak layak.
Industri jasa atau pelayanan Amerika Serikat seringkali dikritik karena praktik ketenagakerjaannya.
Restoran bisa saja hanya membayar pelayan dan bartender hanya beberapa dollar dan membiarkan pelanggan untuk memberi tip untuk pelayan.
Restoran bisa saja menaikkan harga makanan sehingga para pekerja bisa mendapat bayaran yang pantas dan tak ada lagi sistem pemberian tip.
Seorang ibu asal Austin, Texas, bernama Aaliyah Cortez tahu benar praktik seperti itu.
Ia adalah bartender dan pelayan di bar lokal selama lebih dari satu tahun.
Ia kemudian mencoba memvisualisasikan polemik itu melalui media sosial TikTok.
Aaliyah menekankan betapa pentingnya tip dari pelanggan untuk pekerja sepertinya.
Dalam videonya yang diunggah di TikTok pada 11 Februari 2020, Aaliyah menunjukkan slip gajinya setelah bekerja total 70 jam.
Aaliyah mendapatkan gaji $150.81 (Rp 2 juta) untuk 70 jam kerja.
Dengan kata lain, Aaliyah dibayar $2.13 (Rp 30 ribu) per jam.
Namun, karena ada potongan pajak, perawatan medis, jaminan sosial dan lain, lain, Aaliyah hanya membawa pulang $9.28 saja (Rp 127 ribu).
Karena gaji yang sangat minim itulah, Aaliyah hanya berharap pada tip yang diberi pelanggannya.
Ia mendapat tip sekitar $700 (Rp 9,5 juta).
Kepada BuzzFeed, Aaliyah berkata ia memutuskan untuk membuat video itu untuk membuka mata orang-orang bagaimana industri pelayanan bekerja.
"Ada undang-undang yang memungkinkan karyawan dibayar di bawah upah minimum, karena itu kami bergantung pada pelanggan untuk membayar upah kami," ucapnya.
"Saya ingin menjelaskan masalah ini dan memberitahu masyarakat tentang pentingnya memberi tip."
Aaliyah memang menekankan bahwa dia menyukai pekerjaannya dan beruntung mendapatkan tips yang baik.
Namun, seandainya bisa, ia lebih memilih sistem yang tidak begitu bergantung pada tip.
"Aku hanya berharap kita semua dibayar secara memadai dan konsisten. Seperti yang Anda lihat, saya tidak mampu hidup dari $ 2,13 per jam, jadi saya hanya mengandalkan kemurahan hati pelanggan saya."
Video Aaliyah telah memicu cukup banyak percakapan online, terutama di Twitter di mana video itu dibagikan oleh pengguna @sxbvna.
"Ini semua menyedihkan dan saya menyalahkan majikan," tulis seorang pengguna.
"Tapi sekali lagi, berhentilah memaksakan pelanggan memberi 'tip' pada kalian."
Sementara yang lain menambahkan: "Ini adalah pilihan pelanggan untuk memberi tip atau tidak. Memberi tip adalah hak istimewa bukan keharusan."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)