Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

113 Tewas Terkena Longsoran Pertambangan Batu Giok di Myanmar, Korban Didominasi Pemulung

Sebanyak 113 penambang batu giok tewas dalam insiden longsor di lokasi pertambangan pada Kamis (2/7/2020).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 113 Tewas Terkena Longsoran Pertambangan Batu Giok di Myanmar, Korban Didominasi Pemulung
Myanmar Fire Services Department Facebook
Insiden longsor di pertambangan batu giok Myanmar. 

"Tidak ada harapan bagi keluarga untuk mendapatkan kompensasi karena mereka adalah penambang lepas," kata Hlaing.

"Aku tidak melihat rute untuk keluar dari siklus semacam ini."

"Orang-orang mengambil risiko, pergi ke tempat pembuangan sampah, karena mereka tidak punya pilihan," jelasnya.

Longsor yang fatal memang sering terjadi di daerah pertambangan Hpakant.

Baca: PMI Respons Migran Myanmar yang Terdampar di Aceh Utara

Baca: Pulang dari Myanmar, Belasan WNI di Bali Kaget Ditagih Biaya Tempat Karantina dan Bayar Tes Swab

Korbannya rata-rata warga miskin yang mempertaruhkan hidup demi mengumpulkan pundi uang dari batu giok itu.

Pemimpin pemerintah Myanmar, Aung San Suu Kyi, berjanji untuk membersihkan industri ketika mulai berkuasa pada 2016.

Namun para aktivis menilai tidak banyak perubahan signifikan pada bisnis pertambangan.

Berita Rekomendasi

Penjualan resmi batu giok di Myanmar bernilai $ 750,4 juta atau Rp 10 triliun pada 2016-2017, menurut data Prakarsa Transparansi Industri Ekstraktif.

Tetapi para ahli percaya bahwa nilai sebenarnya dari industri ini, terutama diekspor ke China, jauh lebih besar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas