Pasien Corona Nekat ke Warung untuk Minum Teh, Pelanggan Panik hingga Warungnya Terpaksa Ditutup
Lantaran sangat ingin meminum secangkir teh, seorang pasien Covid-19 di India nekat keluar rumah sakit hanya untuk ke warung.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Lantaran sangat ingin meminum secangkir teh, seorang pasien Covid-19 nekat keluar rumah sakit hanya untuk ke warung.
Kejadian ini terjadi di sebuah Rumah Sakit Swasta, Jalan Mysuru di India.
Dikutip dari India Times, pasien berusia 73 tahun itu dipindahkan ke rumah sakit di Jalan Mysuru pada Selasa malam waktu India.
Dia dipindahkan dari rumah sakit lainnya setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sesampainya di rumah sakit, pasien itu meminta dibuatkan teh kepada staf tepatnya pada pukul 5 pagi waktu setempat.
Baca: 13 Kru Jalani Isolasi di Pulau Galang Setelah Penumpang Garuda rute India-Fiji Meninggal
Baca: Gandeng Pria Lain, Wanita India Dibunuh Mantan Pacarnya Sendiri
Usut punya usut, teh yang diharapkan tidak kunjung datang hingga pukul 7.30 pagi.
Pasien lansia ini merasa gelisah karena keinginanya tidak segera dibawakan staf rumah sakit.
Hilang kesabaran, pasien ini akhirnya melepas peralatan medis yang menempel di tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidur.
Dia lantas berjalan keluar menuju warung teh terdekat di luar rumah sakit.
Saat sedang menikmati teh panasnya, seorang pelanggan warung memperhatikan plester di tangannya dan bertanya kepada pasien itu.
Pria pasien Covid-19 itu dengan percaya diri mengaku pasien corona yang hanya ingin mempir minum teh di tempat itu.
"Dia bilang dia bahkan tidak mendapatkan secangkir teh di rumah sakit."
"Tujuh pelanggan yang menyesap teh segera menjatuhkan gelas mereka dan beranjak menjauh."
"Mereka bahkan tidak membayar saya. Saya harus menutup warung saya karena lelaki tua itu," cerita pemilik warung teh, Narayana.
Narayana lalu bergegas ke rumah sakit dan memberi tahu staf medis tentang pasien tersebut.
Para staf medis akhirnya membawa pria itu kembali ke bangsalnya.
Baca: Update Virus Corona: India akan Adakan Uji Coba Manusia untuk Vaksin Covaxin
Baca: Memanas, India Larang Penggunaan TikTok dan Puluhan Aplikasi China Lainnya
Salah satu kerabat pasien menyalahkan rumah sakit atas kejadian ini.
"Paman saya bisa saja menginfeksi orang lain. Jika rumah sakit lebih waspada, ini tidak akan terjadi," ujar kerabat pasien.
Menurut laporan yang ada, pasien itu marah karena harus menunggu lebih dari delapan jam ketika dipindahkan dari rumah sakit awal ke rumah sakit yang baru.
Dia juga mengungkit bahwa telah mengeluarkan uang sebesar Rs 1,5 lakh untuk perawatan rumah sakit, namun tidak mendapatkan secangkir teh yang dia minta.
Kerabat pasien mengatakan bahwa pamannya itu mengeluh kelelahan dan diare pada Minggu.
Setelah itu dia dibawa ke rumah sakit swasta di Nagarbhavi.
Petugas rumah sakit telah meminta keluarga untuk membayar sejumlah Rs 25.000 atau Rp 4,8 juta untuk biaya masuk dan perawatannya.
Baca: India Borong Rudal Buatan Israel untuk Hancurkan Bunker yang Dibangun China di Perbatasan
Baca: Seorang Wanita di India Rela Gali Sumur 5 Meter agar Ibunya Tak Kesusahan Mengambil Air
Setelah pria tua itu dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa sore, rumah sakit menagih uang seharga Rs 1,5 lakh.
"Rumah sakit menagih kami Rs 1,5 lakh dan kami diizinkan pergi hanya setelah membersihkannya. Kami membayar jumlahnya dan pergi ke rumah sakit pemerintah di Malleswaram," ujar kerabat pasien.
"Paman saya menunggu di ambulans selama hampir tiga jam ketika kami tawar-menawar agar dia diterima."
"Dia mulai berdarah dari hidungnya, tetapi rumah sakit hanya memberi kami kapas," kata saudara itu.
Setelah berjam-jam menunggu, keluarga pria itu akhirnya berhasil membawanya ke rumah sakit di Jalan Mysuru.
"Dia diterima pada pukul 1.30 pagi. Karena kami tidak diizinkan masuk, kami pulang ke rumah," tambah kerabatnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)