239 Ilmuwan Desak WHO untuk Akui Covid-19 Dapat Menyebar Melalui Udara
Sekira 239 ilmuwan internasional menyerukan kepada World Health Organization (WHO) agar mengakui Covid-19 dapat menular melalui udara.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sekira 239 ilmuwan internasional menyerukan kepada World Health Organization (WHO) agar mengakui Covid-19 dapat menular melalui udara.
Dalam penyataan yang diterbitkan melalui jurnal Clinical Infectious Diseases, dua ilmuwan dari Australia dan AS menulis hasil penelitian mereka.
Hasil penelitian tersebut menyatakan, virus dilepaskan selama pernapasan, berbicara dan batuk.
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, artinya, orang yang berada di ruangan tertentu dapat beresiko lebih besar terinfeksi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Baca: Meski Enggan Patuhi Saran WHO hingga Tidak Lakukan Lockdown, Jepang Sukses Redam Covid-19,
Baca: Temuan Ratusan Ilmuwan, Partikel Kecil Virus Corona di Udara Dapat Menginfeksi Manusia, Kata WHO?
Sementara itu, WHO telah lama menyatakan, Covid-19 disebarkan melalui tetesan pernapasan, yang jatuh ke permukaan.
WHO menambahkan, paling sering ketika orang batuk atau bersin.
Pernyataan ini disebut menghilangkan kemungkinan penularan melalui udara, kecuali lewat prosedur medis beresiko tinggi, seperti ketika pasien memakai mesin pernapasan.
Dalam sebuah pernyataan, badan kesehatan PBB mengatakan, pihak mereka tengah meninjau artikel tersebut dengan para ahli.
Baca: Ilmuwan Klaim Virus G4, Flu Babi Jenis Baru yang Ditemukan di China, Bisa Jadi Pandemi
Baca: Pasien Covid-19 di Sumsel Bertambah 30 Kasus, 28 Pasien Sembuh
Tanggapan Pimpinan Teknis WHO dalam Pengendalian Infeksi
Lebih lanjut, mengutip dari New York Times, Pimpinan Teknis WHO dalam Pengendalian Infeksi, Benedetta Allegranzi buka suara soal virus corona yang dapat meneybar lewat udara.
Benedetta menyebut, bukti virus corona menyebar melalui udara tidak meyakinkan.
"Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap transmisi udara mungkin," kata Benedetta.
"Tetapi, tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas," katanya.
"Ada perdebatan kuat tentang ini," tambahnya.
Baca: Temuan Ratusan Ilmuwan, Partikel Kecil Virus Corona di Udara Dapat Menginfeksi Manusia, Kata WHO?
Baca: Gejala Flu Babi atau Virus G4 EA H1N1 yang Disebut Para Ilmuwan Berpotensi Menjadi Pandemi
Namun hasil wawancara dengan hampir 20 ilmuwan, termasuk lusinan konsultan WHO dan beberapa anggota komite yang menyusun panduan memperlihatkan bahwa organisasi kesehatan ini tidak sesuai sains.
Meski virus itu keluar dari tetesan bersin dan batuk, para ahli menegaskan bahwa corona ditularkan melalui udara dan menginfeksi orang saat dihirup.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)