Perdana Menteri Pantai Gading Meninggal setelah Rapat Kabinet
Perdana Menteri Pantai Gading, Amadou Gon Coulibaly meninggal dunia pada Rabu (8/7/2020) setelah sakit pasca menghadiri rapat kabinet.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Pantai Gading, Amadou Gon Coulibaly meninggal dunia pada Rabu (8/7/2020) setelah sakit pasca menghadiri rapat kabinet.
"Saya sangat sedih mengumumkan bahwa Perdana Menteri Amadou Gon Coulibaly, kepala pemerintahan, meninggalkan kami awal sore ini setelah mengikuti pertemuan kabinet," jelas Patrick Achi, sekretaris jenderal kepresidenan Pantai Gading.
Diketahui Gon Coulibaly baru saja kembali dari Prancis, tempatnya melakukan pengobatan jantung selama dua bulan.
Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara mengatakan bahwa negara sedang berduka.
Dikutip dari BBC, presiden mengatakan bahwa Gon Coulibaly mulai sakit selama pertemuan kabinet mingguan dan dibawa ke rumah sakit tempatnya menghembuskan nafas terakhir.
Baca: Gara-gara Dokumen Palsu, Timnas Malaysia Hentikan Proses Naturalisasi Bek Asal Afrika
Baca: 4 Polisi di Afrika Selatan Diskors Karena Seret Pria yang Sedang Mandi Saat Penggusuran Rumah
Gon Coulibaly menerima transplantasi jantung 2012 silam.
Lalu dia bertolak ke Paris pada 2 Mei untuk pemasangan stent setelah pemeriksaan arteri koronernya.
"Saya kembali untuk mengambil tempat saya di sisi presiden, untuk melanjutkan tugas mengembangkan dan membangun negara kita," kata Gon Coulibaly pada Kamis silam.
Ayah lima anak itu mendapatkan gelar tekniknya di Prancis.
Gon Coulibaly dikenal dengan julukan 'Singa dari Korhogo' karena sikap tegas dan kerasnya.
Perdana Menteri ini merupakan satu-satunya kandidat favorit dalam pemilihan presiden Pantai Gading yang akan datang.
Dia memiliki pengaruh besar di antara pemuka adat kelompok etnik Senoufo, tempatnya berasal.
Pria 61 tahun itu dipilih sebagai kandidat partai yang berkuasa untuk pemilihan presiden Oktober mendatang setelah Presiden Alassane Ouattara mengatakan tidak akan maju untuk masa jabatan ketiga.
Baca: VIDEO Gerebek Rumah Aubameyang, Satu yang Penting di Lemari Es: Cabe Afrika
Baca: WHO Ungkap Kemunculan Ebola Baru di Afrika, Covid-19 Bukan Satu-satunya Ancaman Kesehatan
Kendati demikian, para kritikus menilai bahwa Gon Coulibaly belum cukup berkarisma.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.